-
Guardiola Optimistis Aguero akan Habis-Habisan di Akhir Kontraknya
37 menit lalu -
Reisa: Mekanisme Manual Permudah Nakes Ikut Vaksinasi
44 menit lalu -
Babak Baru Kasus Megakorupsi Asabri
48 menit lalu -
Rabu Ini, Jokowi Jalani Vaksinasi Covid -19 Kedua
51 menit lalu -
Letjen Doni Terbitkan 2 SE Satgas Covid-19 Sekaligus, Ada Satu soal Penggunaan GeNose
52 menit lalu -
HEADLINE: Angka Positif COVID-19 di Indonesia Tembus 1 Juta Kasus, Penanganannya?
51 menit lalu -
Gelombang Kedua COVID-19 Menyerang, Thailand Mulai Menunjukkan Tanda-Tanda Bakal Kebobolan
53 menit lalu -
Prediksi: Everton vs Leicester City
53 menit lalu -
Kumpulkan Rekaman CCTV, Polisi Buru Pelaku Begal Sepeda di Jakbar
47 menit lalu -
Republik Islam Iran Haramkan Vaksin Amerika dan Inggris, Akhirnya Beli dari Negara Ini
53 menit lalu -
Lewat Portal Bela Pengadaan, Grab Perluas Akses Pasar UMKM ke Sektor Pemerintahan
52 menit lalu -
Dekan FKUI Kritisi Penanganan Covid-19
50 menit lalu
Pendudukan Israel di Gaza Telan Biaya Rp 236 Triliun

GAZA -- Laporan PBB mengungkap pendudukan Israel telah membuat ekonomi Gaza di ambang kehancuran karena menelan biaya $ 16,7 miliar (Rp236 triliun) dalam satu dekade terakhir. PBB menyerukan Israel untuk mencabut blokade yang merugikan.
Pendudukan Israel di Jalur Gaza telah merugikan ekonomi hingga membuat kemiskinan dan pengangguran meroket disana. PBB menyerukan Israel untuk mencabut blokade yang telah berlangsung lama disana.
Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) merilis laporan berjudul "Biaya ekonomi pendudukan Israel untuk rakyat Palestina: Jalur Gaza di bawah penutupan dan pembatasan,". Laporan itu berfokus pada biaya hanya dari penutupan dan operasi militer yang berkepanjangan di Gaza.
"Akibatnya adalah ekonomi regional Gaza yang hampir runtuh dan keterasingannya dari ekonomi Palestina dan seluruh dunia," tulis laporan resmi UNCTAD dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Associated Press (AP) pada Jumat (27/11).
Laporan UNCTAD menganalisis efek blokade, yang sangat membatasi kemampuan Gaza untuk mengekspor barang. Kemudian juga mengkaji efek dari tiga perang, yang terjadi pada 2008-2009, 2012 dan 2014. Perang terakhir sangat menghancurkan hingga membunuh lebih dari 2.200 warga Palestina, lebih dari setengahnya warga sipil, dan membuat sekitar 100 ribu orang mengungsi dari rumah-rumah yang rusak atau hancur.
Menggunakan dua metodologi, laporan tersebut menyebut kerugian ekonomi secara keseluruhan akibat blokade dan perang berkisar antara $ 7,8 miliar hingga $ 16,7 miliar. Dikatakan ekonomi Gaza tumbuh dengan total hanya 4,8% selama seluruh periode, bahkan ketika populasinya tumbuh lebih dari 40%.
Kerugian ekonomi ini mendorong pengangguran di Gaza dari 35% pada 2006 menjadi 52% pada 2018, salah satu tingkat tertinggi di dunia, kata UNCTAD. Tingkat kemiskinan juga melonjak dari 39% pada 2007 menjadi 55% pada 2017. Berdasarkan tren ekonomi Gaza sebelum penutupan, laporan tersebut mengatakan tingkat kemiskinan bisa jadi hanya 15% pada 2017 jika perang dan blokade tidak terjadi.
"Dampaknya adalah pemiskinan rakyat Gaza, yang sudah diblokade," lanjut UNCTAD.
- Yordania Tegaskan Lagi Status Masjid Al-Aqsa
- Israel Bebaskan Tahanan Palestina yang Mogok Makan
- Apakah Arab Saudi Tekan Pakistan untuk Akui Israel?
- Biara di Turki Siap Didatangi Turis Usai Restorasi
- Imam Masjd Al Aqsa Puji Erdogan