-
5 Pemain Timnas Indonesia U-19 yang Bisa Dipantau Klub Eropa di Toulon Cup 2022, Nomor 1 Tarik Perhatian di SEA Games 2021
39 menit lalu -
Mbak Puan Ingatkan Semangat KAA 1955 di GPDRR 2022
54 menit lalu -
Gegara Tulisan Ini, Greysia Polii Dianggap Ingin Gantung Raket
54 menit lalu -
Eks Bupati PPU Segera Diadili di PN Tipikor Samarinda, Ini Jadwal Persidangannya
45 menit lalu -
Anwar Abbas: Singapura jangan Seperti Orang Hilang Akal karena Menolak UAS
41 menit lalu -
Usai Menikah Ketua MK dan Idayati Dapat KTP-el Baru
39 menit lalu -
Bahas IPPKH, GeoDipa Adakan Pertemuan Untuk Pemenuhan Lahan Kompensasi
56 menit lalu -
Moeldoko Punya 2 Hal Penting yang Sangat Dibutuhkan Indonesia
25 menit lalu -
Apple Optimistis Target Produksi iPhone Tercapai
22 menit lalu -
Penunjukkan Penjabat Kepala Daerah Harus Patuh Peraturan
56 menit lalu -
Aspri Hotman Paris: Baru Kerja 3 Bulan, Sudah Bangun Rumah
38 menit lalu -
Bahas Konflik Rusia - Ukraina, PP GMKI Lakukan Ini Besok
31 menit lalu
Pemerintah Amankan 400 Ribu Stok Obat Molnupiravir

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan mengenai stok obat-obatan untuk pengobatan Covid-19. Menurutnya pemerintah telah memiliki stok obat yang cukup untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang diprediksi akan memuncak dalam waktu 2-3 minggu ke depan.
Dalam Siaran Pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022), Menkes mengatakan, saat ini pemerintah telah mengamankan stok obat Covid-19 sebanyak 400 ribu berupa Molnupiravir. Tak hanya itu, pemerintah juga akan terus menambahkan amunisi obat-obatan dengan melakukan impor.
"Sedang dalam perjalanan, impor lagi 400 ribu (Molnupiravir), dan itu akan segera disebarkan ke seluruh apotek," kata Menkes dalam penjelasannya.
Tak hanya itu, pemerintah juga mempermudah akses obat-obatan Covid-19 kepada masyarakat. Salah satu caranya dengan menyebarkan stok obat Covid-19 ke apotek. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan obat Covid-19 dengan mudah dan cepat. Tak hanya obat, pemerintah juga menyiapkan antivirus yang dinilai efektif untuk melawan Covid-19.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, Luhut: Pemerintah Tak Ada Rencana Menghentikan Sekolah Tatap Muka
"Jadi bisa langsung ambil di apotek, rumah sakit bisa langsung ambil dari sana. Kita juga ada antivirus, Favipiravir yang juga masih efektif dan digunakan lebih dari 20 juta dosis tablet stoknya ada," tuntasnya.