-
Alasan Mile Svilar Terima Tawaran AS Roma
51 menit lalu -
Takut Wabah PMK, Pedagang Hewan Kurban Kurangi Jumlah Dagangan hingga 40%
46 menit lalu -
Kemenko PMK Harap RUU KIA Dapat Mewujudkan Generasi Unggul
43 menit lalu -
Tulus Datang, Semua Berdendang
45 menit lalu -
Anak Lawulo Nih Bos, Senggol Juara Dunia di Malaysia Open 2002
32 menit lalu -
Hasil Semifinal Malaysia Open 2022: Tumbangkan Wakil Malaysia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Genggam Tiket Final!
13 menit lalu -
Gedung Sekolah Roboh di Palembang, Polisi Periksa 3 Saksi
47 menit lalu -
36 Kg Kokain Ditemukan Terdampar di Pantai Tunjuk Anambas Kepri
46 menit lalu -
Simak Prakiraan Cuaca Besok Minggu, Warga di 2 Kota Besar Ini Wajib Waspada
34 menit lalu -
Tomi Hadi Sebut Indonesia Classic Car Championship Bisa Kembangkan Potensi Balapan Anak Muda Indonesia
45 menit lalu -
Slamet Rosyadi: Gaji Ke-13 Memberikan Dampak Pada Pertumbuhan Ekonomi
30 menit lalu -
Earth Hour, Anies Ajak Warga Jakarta Padamkan Lampu Satu Jam Malam Ini
38 menit lalu
Pelaku Illegal Fishing Asal India Meninggal, KKP Beri Penanganan

GenPI.co - Nakhoda KM. Blessing yang merupakan salah satu pelaku illegal fishing di perairan Indonesia dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (20/5/2022). Nakhoda itu berasal dari India dan bernama Maria Jesin Dhas Yashudasan.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun telah melaksanakan langkah-langkah penanganan terbaik kepada sang nakhoda.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin menyebut penanganan intensif telah diberikan sejak yang bersangkutan sakit, termasuk langkah sigap dan koordinatif dalam pengurusan pemulangan jenazah ke India.
"Yang bersangkutan mengalami sakit sejak 10 Mei 2022 dan PPNS Perikanan Pangkalan PSDKP Lampulo bergerak cepat dengan membawa yang bersangkutan ke RSUD Zainoel Abidin untuk memperoleh penanganan medis," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (21/5).
Adin menjelaskan berdasarkan hasil diagnosis yang telah dilakukan oleh tim dokter, nakhoda KM. Blessing tersebut mengalami gangguan hati dan ginjal yang diduga karena infeksi.
Pada 14 Mei 2022, Jesin Dhas kemudian dipindahkan ke ruang ICU karena kondisinya semakin memburuk dan harus dilakukan hemodialisa (cuci darah).
"Informasi yang kami terima dari pihak rumah sakit sampai dengan hari Jumat, telah dilakukan hemodialisa sebanyak 6 kali. Ini menunjukkan bahwa penanganan dilaksanakan dengan sangat serius sesuai dengan standar medis," jelas Adin.
Penanganan lanjutan terhadap jenazah nakhoda KM. Blessing tersebut juga terus dilakukan Pemerintah Indonesia, salah satunya dengan melakukan pemulangan jenazah ke Tamil Nadhu India melalui Medan sesuai permintaan keluarga.
"Kami terus koordinasikan dengan pihak-pihak terkait untuk memenuhi permintaan keluarga yang menginginkan jenazah dimakamkan di India," ungkapnya. (*)
Video seru hari ini: