-
Ada Tol Kayu Agung-Palembang, Bakauheni Ke Palembang Hanya 3 Jam
43 menit lalu -
Ketua DPD: Siapkan Sanksi Tegas bagi Pelanggar Protokol
40 menit lalu -
Arsenal Takkan Pernah Menjadi Pilihan Jack Grealish
38 menit lalu -
Babak Pertama Kelar, Man City Unggul Telak atas West Brom
36 menit lalu -
5 Potret Seksi Nita Thalia yang Pernah 'Digoda' Raffi Ahmad Jadi Istri Kedua
36 menit lalu -
Selama Pandemi COVID-19, Kemenkominfo Catat 1.387 Hoaks
34 menit lalu -
Aroma Balas Dendam, Rekor Anthony Ginting Bikin Axelsen Waswas
29 menit lalu -
Harumkan Negara, PBSI Target Sabet 2 Gelar BWF World Tour Finals
41 menit lalu -
Ajaib! 4 Zodiak Borong Hoki, Rezekinya Disapu Bersih
44 menit lalu -
Ampas Teh Jangan Dibuang, Ini 5 Manfaatnya untuk Kesehatan dan Lingkungan
30 menit lalu -
IOC Bakal Lakukan Pertemuan, Bahas Pembatalan Olimpiade Tokyo 2020?
25 menit lalu -
3 Fakta Sengit Jelang Laga Praveen/Melati vs Dechapol/Sapsiree
11 menit lalu
Pekerja di Sektor Ini Paling Banyak Kena PHK

JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa pengangguran bertambah akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 29,12 juta usia kerja terdampak akibat pandemi.
Rinciannya, dari 29,12 Juta orang yang terdampak pandemi, yakni pengangguran karena Covid-19 sebesar 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang.
"Memang ada banyak pengganguran akibat Covid-19," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dalam rapat virtual, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: PHK Massal, Orang Kota Pulang Kampung Jadi Petani
Terdapat 10 jenis pekerjaan yang paling banyak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena terdampak pandemi kata Ida.
" Apa yang dilakukan kemenaker dari sisi mitigasi covid-19. Ada 10 pekerjaan yang banyak mem-PHK," katanya.
Dia pun sudah memberinkan bantuan pada pekerja yang masih bekerja.Di antaranya adalah pemberian relaksasi pemberian iuran jaminan ketenagakerjaan pada PP 49 tahun 2020.
Baca Selengkapnya: 10 Pekerjaaan yang Paling Banyak Kena PHK Selama Pandemi Covid-19