-
DPR Minta Kasus Penganiayaan terhadap Perawat Diusut Tuntas
46 menit lalu -
Kemenristek Dilebur dan Bukan Kemkominfo, Jokowi Disorot Tajam
56 menit lalu -
5 Pose Seksi Desire Cordero, Perempuan yang Kabarnya Pernah Manfaatkan Cristiano Ronaldo
49 menit lalu -
Meski Valentino Rossi Mulai Meredup, Joan Mir Tetap Anggap The Doctor Idola
12 menit lalu -
DD Tekno dan K3I Hadirkan Ambulans Gratis Bagi Warga Bogor
36 menit lalu -
Bobby Ngaku Sudah Tahu Disebut Wali Kota Serasa Presiden
31 menit lalu -
Gerakan Pakai Produk Buatan Indonesia Didukung
30 menit lalu -
Cantiknya Anggi Idol dengan Dress Nude, Gak Mirip Gadis 19 Tahun
15 menit lalu -
Hamdalah, Kondisi Kesehatan Amsakar Achmad sudah Membaik
40 menit lalu -
Guitarist Is First Suspect to Plead Guilty in Capitol Riot
36 menit lalu -
NATO Slams Russian Plan to Block Parts of Black Sea
27 menit lalu -
4 Zodiak Hari Ini Bahagia Banget, Gebetan Mulai Pepet Kamu
16 menit lalu
Pekan Depan, Joe Biden Akan Umumkan Sikap Terkait Arab Saudi

AMERIKA - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan, bahwa Pemerintah AS pada Senin 29 Februari 2021 akan mengumumkan sikapnya ke Arab Saudi.
"Akan ada pengumuman pada Senin (29/2) mengenai apa yang akan kita lakukan dengan Arab Saudi secara umum," kata Joe Biden ketika seorang reporter bertanya mengenai sanksi terhadap putra mahkota, penguasa de fakto Arab Saudi. Biden hanya menjawab satu pertanyaan ketika dia dan istrinya, ibu negara Jill Biden, meninggalkan Washington DC menuju Delaware untuk berakhir pekan.
Baca juga: Telepon PM Irak, Biden Bahas Serangan Roket Baru-Baru Ini
Diketahui, Pemerintah AS dikritik karena tidak mengambil langkah yang lebih tegas terhadap putra mahkota, padahal laporan intelijen AS yang dirilis pada Jumat 26 Februari 2021 mengatakan, bahwa Muhammad bin Salman menyetujui pembunuhan Jamal Khashoggi. Pembangkang Saudi dan jurnalis Washington Post, itu dibunuh di dalam konsulat Saudi di Turki.
Presiden tidak merincikan tentang pengumuman yang akan disampaikan Senin 29 Februari 2021 tersebut.
Baca juga: Berkomitmen pada Solusi 2 Negara, AS Ambil Langkah Pulihkan Hubungan dengan Palestina
Laporan intelijen AS yang dirilis Jumat lalu mendapati bahwa Khashoggi dibujuk agar datang ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 dan dibunuh oleh agen-agen yang terkait dengan putra mahkota. Tubuhnya dipotong-potong, dan jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi secara keliru dibunuh dalam apa yang disebut operasi yang kebablasan, tetapi membantah keterlibatan putra mahkota.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak penilaian yang "negatif, salah dan tidak dapat diterima" oleh laporan intelijen AS dan mengatakan laporan itu mengandung "informasi dan kesimpulan yang tidak akurat."