-
Topan Yagi tewaskan lebih dari 150 orang di Vietnam, apa dampaknya terhadap cuaca di Indonesia?
59 menit lalu -
Pj Sekda Surya Suamba Hadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Badung
59 menit lalu -
Peruri Dukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
58 menit lalu -
Jaksa KN Simalungun Ancam Dua Pelaku Begal Bervariasi
43 menit lalu -
Honor Hakim Agung Diduga Disunat Puluhan Miliar, Sejumlah Elemen Bakal Bedah Kasus
42 menit lalu -
Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
39 menit lalu -
Wagner lost veteran fighters in Mali ambush, in setback to Russia's Africa campaign
47 menit lalu -
Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme Tubuh
32 menit lalu -
Hasil Sepakbola PON XXI Aceh-Sumut 2024: Papua Barat Menang Meyakinkan 3-1 atas Sulawesi Barat
48 menit lalu -
Penjualan Mobil Astra (ASII) Naik 2,79% pada Agustus 2024
43 menit lalu -
European business confidence in China is at an all-time low, report says
37 menit lalu -
Bayi Lak-Laki Baru Lahir Diduga Dibuang, Diletakkan Depan Panti Asuhan Surabaya
29 menit lalu
0
PDIP Umumkan Cawapres Ganjar di Bulan BK
JAKARTA,
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa nama bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo akan diumumkan pada saat perayaan bulan Bung Karno (BK) atau bulan Juni 2023.
"Ibu Mega mengatakan ada 10 nama, sehingga dari situlah memerlukan waktu dan pada bulan Juni, PDI Perjuangan akan mengadakan peringatan bulan Bung Karno yang puncaknya pada 24 Juni," ujar Hasto di gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Meski begitu, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemetaan hingga analisis secara dinamis. Untuk itu, 10 nama yang sudah ada itu proses semaksimal mungkin demi mendapatkan pendamping terbaik bagi Ganjar Pranowo.
"Mengingat keputusan dari tahapan pemilihan umum (pemilu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu pada bulan Oktober, tentu saja diharapkan pada momentum yang tepat nanti sudah ditetapkan calon wakil presiden tersebut," katanya.
Di sisi lain, Hasto pun belum mengetahui 10 nama cawapres yang belum disampaikan ke publik itu. Dia juga tidak mau menyebutkan lebih detail mengenai kesepuluh cawapres itu, karena siapa pun cawapres terpilih adalah sosok yang terbaik.
"Jumlah ada 10, pokoknya yang terbaik yang mendampingi Pak Ganjar Pranowo," tambah dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengantongi 10 nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meskipun demikian, Megawati masih membutuhkan waktu untuk berkontemplasi sebelum menentukan nama yang tepat untuk mendampingi Ganjar sebagai pasangan capres dan cawapres.
"Ini kereta saya sudah banyak yang mau naik. Jadi tunggu saja. Banyak kok, saya punya di sini 10 atau berapa, nanti mengerucut sendiri oleh pikiran saya," kata Ketua Umum PDI Perjuangan saat jumpa pers setelah pertemuan PDIP dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu (30/4).
Megawati menjelaskan kontemplasi yang cukup panjang juga dia tempuh sebelum mengumumkan secara resmi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.
"Tapi mungkin bisa saja kalau umpamanya besok. Saya hitung-hitung dulu. Waktu saya di Batu Tulis ada sebutan kontemplasi. Nanti mungkin merenung dulu, kontemplasi lagi, tetapi satu tujuan saya Indonesia Raya," kata Megawati.
Dia tidak dapat memastikan pasangan Ganjar akan berasal dari PPP atau kelompok Nahdlatul Ulama, meskipun Megawati pernah didampingi Hamzah Haz yang menjabat sebagai Wakil Pesiden 2001-2004 dan berpasangan dengan KH Hasyim Muzadi pada Pilpres 2004.
Hasto juga mengungkapkan bahwa Megawati akan mengadakan pertemuan dengan partai politik (parpol) lainnya pada pekan depan untuk memperkuat barisan dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami terus melakukan komunikasi yang intens dan minggu depan akan direncanakan untuk dipakukan pertemuan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan jajaran PDI Perjuangan, jajaran partai lain," ucap Hasto.
Dia tidak menyebutkan jajaran partai politik mana saja yang akan bertemu. Namun, pertemuan tersebut untuk memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Hasto menjelaskan gaya berpolitik PDIP membedakan perjuangan politik yang bergerak ke bawah dengan pertemuan antar elite.
Menurut dia, pertemuan antarelite dengan Megawati dapat terselenggara apabila pergerakan politik sudah mencapai tahap selesai.
"Ibu Mega bertemu ketika segala sesuatunya sudah terkonsolidasi karena proses komunikasi politik yang berjalan intens. Oleh karena itu, suatu pertemuan-pertemuan itu tidak lagi bersifat sangat cair, tetapi sudah mengerucut untuk mendukung Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden," kata dia. 7 ant
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali