-
Kontrak Baru Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk Belum Jelas, Sang Agen Bilang Begini
57 menit lalu -
Menjadi Muslim Membuat Franck Ribery Lebih Kuat
45 menit lalu -
Kenang Momen Kemenangan Perdana di MotoGP, Quartararo: Itu Sangat Emosional
48 menit lalu -
Aturan Perjalanan Dalam Negeri-Internasional Diperpanjang
37 menit lalu -
Wajib Dicoba, Ini 3 Tempat Camping Menarik di Yogyakarta
42 menit lalu -
Presiden Afrika Selatan Minta Negara Maju Tidak Menimbun Vaksin Covid-19
42 menit lalu -
BREAKING! Thomas Tuchel Resmi Gantikan Lampard di Chelsea
33 menit lalu -
Kemendikbud Bakal Pilih Peserta Asesmen Nasional Secara Acak
43 menit lalu -
Latih Chelsea, Thomas Tuchel Merasa Luar Biasa
16 menit lalu -
5 Langkah Putus Baik-baik dengan si Dia
22 menit lalu -
Kesal Tak Diberi Uang Buat Beli Sabu-sabu, Taswin Bakar Kasurnya, 18 Rumah Ludes Terbakar, Edan
17 menit lalu
0
Paus Fransiskus Lantik Rohaniwan Meksiko Terkenal Pembela Hak Adat Jadi Kardinal

Felipe Arizmendi, yang dikenal karena pandangan progresif tentang hak-hak adat dan migran serta sikap konservatif yang kukuh tentang seksualitas, dihadiahi cincin dan biretta (topi persegi) warna merah tua. Biretta buat pangeran gereja Katolik itu diberikan pada upacara yang disederhanakan di Vatikan karena waspada terhadap pandemi.
Sebagai salah satu dari 13 wali gereja yang menerima kehormatan pada Sabtu, Arizmendi telah melayani sebagai uskup di negara bagian selatan Chiapas sejak awal 1990-an, tepat sebelum pemberontakan pribumi yang dipimpin oleh Tentara Pembebasan Nasional Zapatista, yang mengeluarkan deklarasi perang melawan pemerintah yang mengacu sejarah panjang penindasan.
Bertahun-tahun setelah itu, Arizmendi memuji tuntutan gerakan Zapatista demi keadilan, selain upaya merangkul para migran Amerika Tengah yang telah bertahun-tahun melakukan perjalanan melalui Meksiko selatan menuju Amerika Serikat.
Arizmendi, 80 tahun, penulis lebih dari 30 buku dan kolumnis teratur surat kabar, baru saja melewati batas usia untuk dapat memberikan suara dalam konklaf kepausan di masa depan, di mana para paus baru dipilih.
Selama dekade terakhir, dia juga mencerca apa yang dia gambarkan sebagai penyebaran "homoseksual" dari kota-kota ke wilayah perdesaan. Sementara awal tahun ini dia mengeluhkan "terlalu banyak pesta pora" dalam kolom yang dalam keadaan lain dipersembahkan untuk berpendapat bahwa salah melihat pandemi virus corona sebagai hukuman ilahi.
Sebagian besar dari kardinal baru yang diumumkan bulan lalu tetapi dilantik pada Sabtu berasal dari dunia berkembang, termasuk Rwanda dan Brunei, karena Paus Fransiskus terus melahirkan kembali kepemimpinan Gereja yang lebih inklusif dengan lebih banyak wali gereja dari luar Eropa.(Antara/jpnn)
Sumber: JPNN
Berita Terkait
Berita Populer Dari JPNN