-
Sebelum Martin Odegaard, Dua Pemain Norwegia Alami Nasib Nahas di Arsenal
49 menit lalu -
Unud Siap Tampung 6.349 Calon Mahasiswa Baru
56 menit lalu -
Keraguan Ahli Epidemiologi soal Covid-19 Bakal Hilang Setahun Pascavaksinasi
55 menit lalu -
Pelaku Begal Sepeda di Jakbar Ditangkap saat Tertidur Pulas di Kos-kosan
48 menit lalu -
Cek Fakta: Negara Kritis, Bank Indonesia Cetak Uang Rp 300 Triliun
25 menit lalu -
Liga Inggris: Cara Unik Edinson Serap Instruksi Solskjaer, 4 Pemain Manchester United Sukarela Jadi Penerjemah
58 menit lalu -
Mengadu ke BAP DPD RI, Ramli: Kami Sudah Habis-habisan Berjuang Sejak 2009
45 menit lalu -
DPR Minta Guru Honorer dan Tendik Kompak Mengawal Panja Pengangkatan PNS
42 menit lalu -
Strategi Komisi X Terkait Perjuangan Guru Honorer Menjadi PNS
29 menit lalu -
Bank Syariah Indonesia Siap Gandeng Ormas Islam untuk Kembangkan Bisnis
54 menit lalu -
Liga Inggris: Dipulangkan Manchester United ke China, Odion Ighalo Tulis Surat Perpisahan yang Bikin Galau
44 menit lalu -
PAG Sukses Kapalkan LNG Cargo Perdana dari PLB Arun untuk Tujuan Internasional
37 menit lalu
Paus Fransiskus Desak Orang Miskin Dilibatkan Pasca-pandemi Covid-19

ITALIA - Paus Fransiskus mendesak para pemimpin bisnis untuk terlibat lebih intens setelah pandemi Covid-19 berakhir dan melibatkan lebih banyak orang miskin.
Paus mengatakan hal terburuk yang bisa terjadi setelah pandemi virus korona berakhir adalah "jatuh lebih dalam ke lubang konsumerisme yang membara dan bentuk-bentuk perlindungan diri yang egois".
Karena itu, dia mendesak ekonom muda, pengusaha dan pemimpin bisnis untuk mempromosikan model pembangunan pasca-pandemi yang melibatkan orang miskin. Hal ini diungkapkan Paus melalui rekaman video untuk forum kaum muda di Assisi, Italia, Sabtu (21/11).
Dia mengatakan orang miskin harus diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang menciptakan "narasi ekonomi yang berbeda" yang menurutnya sangat dibutuhkan.
(Baca juga: Anjing Kesayangan Meninggal, Pangeran William dan Kate Middleton Patah Hati)
Dia menjelaskan masa depan akan menjadi "waktu yang mengingatkan kita bahwa kita tidak dikutuk pada model ekonomi yang kepentingan langsungnya terbatas pada keuntungan dan mempromosikan kebijakan publik yang menguntungkan, tidak peduli dengan biaya manusia, sosial dan lingkungannya".
Selama pandemi, Paus Fransiskus menilai jika orang-orang yang terpinggirkan adalah mereka yang paling menderita selama krisis kesehatan.
Melalui pesannya, Paus Fransiskus mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan untuk orang lain ketimbang untuk keluarga kita sendiri.
"Kita perlu menerima secara struktural jika orang miskin memiliki martabat yang cukup untuk duduk di pertemuan kita, berpartisipasi dalam diskusi kita dan membawa roti ke meja mereka sendiri. Pendekatan semacam itu melampaui kesejahteraan," ungkapnya.
"Kami berbicara tentang konversi dan transformasi prioritas kami dan tempat orang lain dalam kebijakan kami dan dalam tatanan sosial," tambahnya.
Dia mengatakan sudah waktunya menghindari model ekonomi yang langsung berfokus pada keuntungan.