-
5 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Main Kurang Maksimal di SEA Games 2021, Nomor 1 Paling Disorot
54 menit lalu -
5 Hal Unik dari J1 League 2022, Termasuk Banjirnya Pemain Brasil
55 menit lalu -
Hasil Futsal SEA Games 2021: Sikat Vietnam 2-0, Thailand Segel Medali Emas
35 menit lalu -
9 Desain Halaman Belakang Rumah Minimalis Tipe 32 Terbaik 2022, Bisa Jadi Pilihan!
30 menit lalu -
IKAPPI Beberkan Fakta Stok hingga Harga Minyak Goreng di Pasar, Ternyata
51 menit lalu -
Korupsi Dana Desa, Mantan Penjabat Bupati Buteng Ditangkap di Masjid
56 menit lalu -
10 Toko Perabotan Rumah Tangga Murah Meriah. Harga Distributor!
50 menit lalu -
PLN Dapat utang Rp8,7 Triliun dari ADB
50 menit lalu -
Makna Izin Melepas Masker Bagi Bupati Bantul, Hidup Kembali Normal, Alhamdulillah
55 menit lalu -
Jakarta Masih Berpotensi Diterjang Hujan Sedang-Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
37 menit lalu -
KKN di Desa Penari menjadi film terlaris Indonesia - mengangkat 'kisah mistis' dan 'berhasil membangun rasa penasaran'
56 menit lalu -
7 Daerah di Kepri Masih Terima BLT Minyak Goreng Rp 19,3 Miliar dari Kemensos
41 menit lalu
0
Pasar Rakyat Penggerak Roda Perekonomian

"Selain sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat, pasar rakyat juga memiliki kedekatan dengan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Aspek sosial budaya inilah yang menjadi nilai unik tersendiri dari pasar rakyat. Hingga kini, kedudukan pasar rakyat tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat," kata Wamendag lewat keterangannya diterima di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu.
Pernyataan Wamendag tersebut disampaikan saat menghadiri peresmian Pasar Pancasila bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Menurut Wamendag, pasar rakyat merupakan salah satu wadah yang berperan penting untuk memperlancar arus barang antar wilayah, khususnya barang kebutuhan pokok (bapok) masyarakat.
Di tengah pesatnya pembangunan pasar modern, pasar rakyat tetap unggul dengan memiliki harga yang terbentuk dari hasil tawar menawar pihak pembeli dan penjual.
Pemerintah, lanjut Wamendag, telah menyediakan sarana fisik yang dibangun untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat. Selain membangun fisik, diupayakan juga untuk merevitalisasi manajemen pengelolaan pasar dan memberikan edukasi kepada pedagang pasar agar memberi daya saing terhadap toko modern yang marak hadir saat ini.
Kementerian Perdagangan siap berkolaborasi dengan pemerintah di daerah melalui beberapa program asistensi kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) baik lokal maupun yang berorientasi ekspor.
Tentunya tidak lupa juga dengan peran para perwakilan perdagangan Indonesia, baik Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) maupun Atase Perdagangan di di mancanegara.
"Saya yakin, kehadirian PPIK akan menjadi sarana bagi produk-produk asli Indonesia untuk semakin menjadi raja di rumah sendiri dan memiliki kemampuan untuk nantinya menembus pasar internasional," pungkas Wamendag. *
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali