-
Madrid Kalah dari Tim Divisi Tiga, Zidane: Kami Sudah Berusaha Sekuat Tenaga
45 menit lalu -
Inpres Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara, Menteri Wajib Baca
50 menit lalu -
Trump Lengser, Putri Soleimani: Anda Bunuh Ayah Saya, tapi Hidup Ketakutan
53 menit lalu -
Diduga Berbohong, 28 Pejabat AS era Donald Trump Disanksi China
51 menit lalu -
Thailand jadi Lokasi Ekspansi Terbaru Upbit
26 menit lalu -
Fakta-Fakta Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris: Bersumpah di Depan Injil Berusia 123 Tahun
51 menit lalu -
Bendesa Adat di Bangli Diadu Mapidarta Bali
43 menit lalu -
Ketut Cita Siap Pertajam Catatan Lari 800 Meter
39 menit lalu -
Jangan Konsumsi Suplemen Herbal Ini Bila Mau Masuk Ruang Operasi
35 menit lalu -
Ethereum tembus hingga 20 jutaan
59 menit lalu -
BSSN dan Huawei gelar lokakarya Honeynet Project
45 menit lalu -
PDAM Jembrana Buatkan Koneksi Pipa Sementara
40 menit lalu
Paris, Hong Kong, dan Zurich Jadi Kota Termahal Sejagat

Hasil riset The Economist Intelligence Unit (The EIU) menempatkan Paris, Hong Kong, dan Zurich dalam posisi teratas daftar kota termahal di seluruh dunia. Dalam riset berjudul "Worldwide Cost of Living (WCOL)", EIU mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong ketiga kota tersebut menjadi kota termahal.
"Utamanya pergerakan nilai tukar mata uang lokal terhadap dolar menyebabkan banyak pergeseran dalam peringkat WCOL," kata Head of Worldwide Cost of Living The EIU, Upasana Dutt, pada Rabu (18/11/2020).
Baca Juga: Menara Eiffel Paris Diancam Bom!
Ia mengatakan bahwa Zurich dan Paris telah menyusul Singapura dan Osaka yang telah merosot peringkat WCOL dari peringkat pertama tahun lalu (dengan Hong Kong) menjadi peringkat empat dan lima.
Dalam WCOL edisi ke-30, kata dia, menunjukkan bagaimana pandemi Covid-19 telah mengubah biaya hidup di 133 kota di seluruh dunia sejak awal tahun 2020. Dari sepuluh kategori yang tercakup dalam laporan ini, tembakau dan rekreasi (termasuk konsumen elektronik) mengalami kenaikan harga terbesar sejak tahun lalu.
Sementara, harga pakaian mengalami penurunan paling tajam. "Laporan ini juga berfokus pada bagaimana harga barang telah berubah yang didorong ketidakstabilan mata uang, masalah rantai pasokan, dampak pajak dan subsidi, dan pergeseran preferensi konsumen hingga bagaimana perusahaan barang konsumen global dapat beradaptasi dengan situasi tersebut," ucapnya.
Secara keseluruhan, kenaikan harga terbesar dalam dolar AS terjadi di Teheran (Iran) yang indeks WCOL keseluruhannya telah meningkat sepuluh poin di tengah sanksi AS sehingga berdampak pada pasokan barang.
Namun, meskipun Teheran mungkin telah naik hampir 30 peringkat, dari posisi 106 ke posisi 79, harga di kota ini tetap jauh di bawah harga di tiga kota termahal di dunia: Hong Kong, Zurich, dan Paris.
Sekadar informasi, The Worldwide Cost of Living adalah survei dua kali setahun yang dilakukan oleh The EIU yang membandingkan lebih dari 400 harga individu di 138 produk dan layanan di sekitar 130 kota.
Penulis: ***
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Foto: Reuters/Philippe Wojazer