-
Berhasil Tembus Perempatfinal Piala Presiden 2022, Pelatih PSS Sleman Ingatkan Hal Ini kepada Pemainnya
50 menit lalu -
Media Vietnam Terkejut Bali United Kalah 2-5 dari Visakha FC di AFC Cup 2022
42 menit lalu -
Mendekati Idul Adha, Hewan Sembuh Terpapar PMK di Sumbar Bertambah
55 menit lalu -
Piala AFF U-19 2022: Persaingan Sengit Timnas Indonesia U-19, Thailand, Malaysia dan Vietnam, Siapa Juaranya?
29 menit lalu -
KoDe Inisiatif: Pemilu 2024 Singkat, Sengketa Tak Boleh Lama-lama
47 menit lalu -
Pemenuhan ASN Tiga Daerah Pemekaran Papua Berasal dari Provinsi Induk
35 menit lalu -
Pemkot Bandung Siap Kooperatif Dalam Kasus Meninggalnya Dua Bobotoh di Stadion GBLA
35 menit lalu -
PSG Cuci Gudang, Bakal Lepas 11 Pemain Termasuk Neymar Jr
59 menit lalu -
Menpora Soal Israel Lolos Piala Dunia U-20: Tak Perlu Marah-Marah
56 menit lalu -
Utang Garuda Indonesia Berkurang 81%, Segini yang Harus Dibayar ke Kreditur
29 menit lalu -
Dapat PMN Rp7,5 Triliun, Garuda Indonesia Pakai Perbaikan Pesawat
59 menit lalu -
Merugi Miliaran, Patricia Gouw Ikut Aksi Damai bersama Korban Investasi Bodong
57 menit lalu
Pakar Politik: Suara Jabar Diperhitungkan di Pilpres 2024

JAKARTA -- Pengamat Politik dari The Habibie Center Indria Samego menilai Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi yang perlu diperhitungkan dalam Pemilu 2024. Sebab, penduduk di provinsi ini menjadi yang terbanyak dari provinsi lain di Indonesia.
"Saya kira walaupun tidak signifikan tetapi Jabar perlu diperhitungkan. Karena jumlah pemilih Jabar adalah yang terbanyak dalam satu provinsi (dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia)," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (21/5/2022).
Selama ini, dia melanjutkan, Jabar tidak benar-benar diperhitungkan sebagai pendukung hasil pemilu. Terkait perlunya calon presiden (capres) 2024 dari Bumi Parahyangan, Indria mengaku tidak menganut pemikiran yang mengharuskan calon presiden atau calon wakil presiden berasal dari Jabar atau kelompok lain tertentu, misalnya militer.
Menurutnya, yang menentukan capres atau cawapres adalah kualifikasi. "Jadi, tidak ada keharusan mewakili suku tertentu atau gender tertentu, sama saja," katanya.
Yang penting, kata dia, calon presiden atau calon wakil presiden ini punya kompetensi, kapabilitas, dan dipilih masyarakat. Artinya, jika ada calon dari Jawa Barat misalnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil maka ini boleh-boleh saja karena semua bergantung pada pemilih. Mengenai figur yang bisa merebut hati masyarakat Jabar, Indria menyebutkan pria yang akrab disapa kang Emil ini bisa menjadi pilihan.
"Yang saya tahu hanya satu nama yang dianggap orang Sunda yaitu Ridwan Kamil atau Emil," katanya.
Selain itu, ia menyebutkan ada juga nama-nama lain yang berpotensi menjadi calon presiden seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Namun, jika ditanya nama terkuat menjadi capres 2024, ia menilai ada pertimbangan yang selama ini diabaikan. Yaitu faktor kedudukan atau kedekatan sang calon dengan jabatan publik.
"Misalnya Anies Baswedan yang lumayan populer apakah akan terpilih (menjadi presiden) kalau tak jadi gubernur lagi," katanya.
Begitu juga dengan Prabowo karena dirinya yakin suara untuk mantan suami Titiek Soeharto ini diperhitungkan sebagai Menteri Pertahanan. Artinya, calon kuat capres-cawapres harus terkenal yang popularitasnya lumayan. Selain itu, memiliki dukungan publik termasuk dukungan finansial.
Indria mengaku belum yakin Ganjar Pranowo menjadi capres terkuat pada Pemilu 2024. Alasannya, Ganjar saat ini terlihat justru tengah ditinggalkan PDIP. Ia mengingatkan, partai politik berfungsi sebagai kendaraan politik.
"Misalnya Presiden Joko Widodo dulu kan didukung oleh Megawati atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jadi, meski populer di tingkat masyarakat tapi tak ada kendaraan politik maka masih lama waktunya," katanya.
Berita Terkait- Energi Milenial Dukung Ridwan Kamil Jadi Capres 2024
- LGP Perkuat Pernyataan Hasto PDIP Bisa Usung Capres Sendiri
- Pengamat: Erick Thohir Harus Terus Tingkatkan Elektabilitas
- Pakar Politik: Suara Jabar Diperhitungkan di Pilpres 2024
- Berperan Bantu Korban Terdampak Pandemi, Baznas Dikunjungi Peneliti Internasional