-
Ganjar Pranowo Tinjau Langsung Pembanguan Jembatan Keseneng di Wonosobo
56 menit lalu -
Saksikan Keseruan Aksi Balap Mobil Bergengsi Formula E Jakarta 2023, Live di K-Vision!
38 menit lalu -
Sukarelawan Rumah Jokowi Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo, Alasannya demi Pembangunan Berkelanjutan
47 menit lalu -
Srikandi Ganjar Asah Kreativitas Perempuan Milenial Melalui Pelatihan Desain Grafis
36 menit lalu -
Upacara Akbar Harlah Pancasila Akan Dipimpin Jokowi, Dihadiri Megawati hingga Try Sutrisno
44 menit lalu -
Kisah Pohon Sukun Bercabang Lima Inspirasi Bung Karno Lahirkan Pancasila
43 menit lalu -
3 Pernyataan Terbaru Indra Bekti Soal Aldila Jelita, Nomor 2 Mengejutkan
48 menit lalu -
Hari Lahir Pancasila, Ketika Bung Hatta Jelaskan Maksud Sila Keempat
46 menit lalu -
5 Berita Terpopuler: Guru Honorer Negeri Menuntut Diangkat Tanpa Tes, tetapi PPPK Setengah Hati
19 menit lalu -
Ditanya Pandangan Islam Tentang Pancasila, Jawaban Gus Dur Buat Wartawan Kesal
42 menit lalu -
Heboh Video KKB Ancam Tembak Kepala Pilot Susi Air, Bamsoet Bereaksi Begini
29 menit lalu -
Terkait Konsep Formula E di Jakarta, Menpora Jujur
27 menit lalu
Orang RI Tunda Beli Properti, Ternyata Ini Penyebabnya
JAKARTA - Masyarakat menunda pembelian properti. Hal ini dampak dari perekonomian global dengan adanya inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai terasa sampai ke level rumah tangga.
Lebih dari setengah responden survei atau 53% responden mengaku akan menunda rencana pembelian rumah sampai inflasi turun. Sementara hanya 9%responden yang akan membatalkan rencana pembelian properti.
"Sedangkan 38% responden akan meneruskan rencana pembelian properti terlepas dari tingkat inflasi. Jika inflasi terus berlanjut, dari 38 responden yang akan meneruskan membeli properti, 63%di antaranya akan tetap membayar berapapun cicilan bulanan yang diperlukan, terlepas dari adanya inflasi. Sementara 37% responden sisanya akan mencoba mengurangi besaran cicilan bulanan," kata Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam riset Consumer Sentiment Study H1 2023, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Dalam indeks sentimen properti turun dari posisi 59 poin pada periode sebelumnya menjadi 56 poin. Penurunan ini didorong oleh kepuasan yang lebih rendah terhadap iklim real estat, turunnya skor iklim real estat, turunnya persepsi terhadap upaya pemerintah, dan pandangan yang kurang positif terhadap harga properti di masa depan.
"Penurunan tersebut juga didorong oleh kondisi perekonomian global dengan ditandai oleh inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai dirasakan konsumen sampai ke level rumah tangga. Hasil studi mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia mengaku pengeluaran untuk belanja terpaksa bertambah sehingga alokasi tabungan bulanan menjadi berkurang," katanya.
Hasil studi menjelaskan fakta bagaimana kenaikan inflasi mempengaruhi biaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia di mana telah mengakibatkan pengeluaran harian rumah tangga yang lebih tinggi, sebagaimana dinyatakan oleh 69% responden survei. Sementara 56% responden menyatakan bahwa kenaikan inflasi berdampak pada berkurangnya tabungan bulanan mereka sedangkan 46% responden meminimalkan belanja dan pengeluaran mereka.
Hasil studi juga menunjukkan bahwa makin banyak responden yang menilai tingkat inflasi dan suku bunga akan naik, namun responden yang optimis dengan apresiasi kenaikan harga properti berkurang.
Sejumlah 77% responden menilai akan ada kenaikan tingkat suku bunga, naik 4% dari periode sebelumnya. Sedangkan 75% responden menilai akan ada kenaikan tingkat inflasi, juga naik 4% dari periode sebelumnya. Sementara sejumlah 80% responden yang optimis dengan apresiasi kenaikan harga properti, angka ini turun 6% dari periode sebelumnya.