-
Utang Luar Negeri Indonesia Terus Naik? Ini Faktanya
54 menit lalu -
Alhamdulillah, Remaja Suku Iban Memeluk Islam
51 menit lalu -
WhatsApp Tunda Rencana Berbagi Data dengan Facebook
42 menit lalu -
Taliban serukan pemimpinnya hindari praktik poligami karena 'mahal'
49 menit lalu -
Lampaui Target, Produksi Batu Bara 2020 Capai 561 Juta Ton
54 menit lalu -
Begini Penampakan Dampak Gempa Majene
26 menit lalu -
Cerita Investor: Belajar Dahulu Sebelum Terjun Investasi Saham
28 menit lalu -
Terjun Langsung Beri Bantuan, Panglima TNI: Jika Perlu Helikopter, Sampaikan!
43 menit lalu -
Robert Saleh, Muslim Pertama Jadi Kepala Pelatih NFL
33 menit lalu -
Gemuruh Takbir Sambut Kedatangan Jenazah Habib Ali Abdurrahman Assegaf
51 menit lalu -
5 Penyerang Ganas yang Bisa Diboyong Gratisan pada Akhir Musim Ini
47 menit lalu -
Hari Kedelapan Pencarian Sriwijaya Air, Tim SAR Kerahkan Kekuatan Besar
41 menit lalu
Oleh-Oleh Menko Luhut dari AS, Bawa Pulang Rp28 Triliun

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat (AS) belum lama ini. Di sana Luhut mengaku hampir 6 jam berada di Gedung Putih dan bahkan diterima di tempat kerja resmi Presiden AS, Oval Office, untuk bertemu Donald Trump.
Baca Juga: Menko Luhut Sindir Pejabat Hadir pada Kerumunan Massa di Jakarta
Pantang pulang dengan tangan kosong, dalam kunjungan itu Luhut menyaksikan sendiri penandatanganan Letter of Interest (LoI) oleh CEO United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam Boehler untuk investasi sebesar USD2 Miliar (Rp28 triliun) dari IDFC kepada sovereign wealth fund (SWF) Indonesia pada Kamis (19/11/2020).
"Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan AS sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air," ujar Luhut dalam keterangannya dikutip pada Selasa (24/11/2020).
Hal tersebut, kata Luhut, berkat komunikasi intens selama dua tahun terakhir yang dijalinnya dengan Jared Kushner, menantu Trump dan CEO IDFC sendiri yang notabene keduanya merupakan tangan kanan Trump.
Didampingi oleh Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi, Luhut juga menyampaikan apresiasi dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Donald Trump yang telah memperpanjang fasilitas GSP untuk Indonesia. Sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas itu.