-
Efek India Dibekukan, PSM Makassar Berpotensi Lolos Otomatis ke Final AFC Cup 2022 Antarzona jika Kalahkan Kuala Lumpur City FC
29 menit lalu -
Wall Street Bergerak 2 Arah, Nasdaq Turun 0,19%
49 menit lalu -
Bang Edi Minta Polri Hati-Hati Tetapkan Tersangka Baru Kasus Ferdy Sambo, Ada Apa?
32 menit lalu -
Rebut Pengaruh Ketokohan, Zulhas Dukung Sandiaga di Pilpres 2024
31 menit lalu -
Liverpool Kutuk Ancaman untuk Joachim Andersen
29 menit lalu -
Irjen Panca Ultimatum Bos Judi Terbesar di Sumut Ini Segera Menyerahkan Diri: Saya Cari!
52 menit lalu -
5 Pahlawan Nasional dari Sumut, Ada Jenderal Bintang 5
51 menit lalu -
5 Pahlawan Perempuan yang Sosoknya Diabadikan di Uang Rupiah
45 menit lalu -
HUT ke-77 RI, Ribuan Santri di Lampung Doakan Pahlawan dan Ganjar untuk Presiden 2024
12 menit lalu -
Dukung Kemerdekaan Indonesia, Wanita Belanda Ini Serahkan Anak Perempuannya ke Soekarno
51 menit lalu -
Lenggak-lenggok Sri Mulyani Bareng Bestie Menlu Retno di Gedung DPR
36 menit lalu -
Begini Suasana Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-77 di Plaza Selatan Monas yang Dipimpin Anies
35 menit lalu
Ngeri! Militer Inggris Konvoi Senjata Nuklir di Jalan Raya, Lewati Sekolah hingga Rumah Sakit
LONDON - Campaign of Nuclear Disarmament (CND) menunjukan foto-foto bagaimana Militer Inggris melakukan konvoi di jalanan umum. Bakan, laporan mereka menyebutkan konvoi itu jua melewati sekola dan rumah sakit.
Aksi tersebut sontak mendapatkan kecaman warga, dilansir dari LancashireLive, konvoi militer itu melewati M6, sebuah jalanan umum menuju Skotlandia.
Dilaporkan, Truk-truk tersebut telah melewati Kirkham, Preston, Garstand, Lancaster, Kendal, Penrith, dan kemudian Carlisle sebelum menuju ke utara perbatasan.
Menanggapi kemarahan waranya, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan selama lebih dari 50 tahun pengangkutan bahan nuklir dilakukan melalui jalan darat di Inggris, dan tidak pernah ada insiden yang menimbulkan bahaya radiasi bagi publik atau lingkungan.
"Semua operasi konvoi dilakukan oleh personel yang sangat terlatih di bawah kondisi operasional dan prosedural yang ketat," kata kementerian tersebut.