-
5 Fakta Kenaikan Tarif Ojol, Segini Besaran Biaya yang Berlaku 29 Agustus 2022
57 menit lalu -
Hasil Juventus vs Sassuolo di Liga Italia 2022-2023: Menang 3-0, Bianconeri Melesat ke Posisi 2!
39 menit lalu -
Kasus Pencurian di Alfamart Berakhir Damai, Kapolres Tangsel: Ibu Sedikit Ada Kelainan, Bukan ODGJ
50 menit lalu -
Siapa Bisa Kalahkan Viktor Axelsen? Pemain Inggris Ini Sebut 2 Nama
50 menit lalu -
Kominfo Jangkau Masyarakat Lebih Dekat Lewat KIM.id
39 menit lalu -
Intip Gaji Karyawan Alfamart yang Diancam UU ITC oleh Pencuri Cokelat
42 menit lalu -
Selain Stres, 3 Penyakit Ini Menyerang Seseorang yang Patah Hati
40 menit lalu -
Masyarakat Diminta tak Abai Prokes
20 menit lalu -
Berakhir Damai, Pengacara Alfamart Franky Hutapea: Tidak Ada Tujuan Kami Membuat Hidup Orang Sengsara
26 menit lalu -
Kejuaraan Dunia 2022: Fajar/Rian Siap Tempur, Bagaimana The Minions?
21 menit lalu
NASA Temukan Bukti Potensial Baru untuk Kehidupan Purba di Mars

JAKARTA -- Ilmuwan Badan Antariksa Amerika (NASA) menemukan bukti potensial baru untuk kehidupan purba di Mars. Bukti potensial ini didapatkan Saat memeriksa data berusia delapan tahun dari penjelajah (rover) Curiosity Mars.
Ilmuwan menemukan karbon organik total. Ini merupakan bahan utama kehidupan dan secara mengejutkan kadarnya tinggi di batuan Mars yang dipindai oleh penjelajah.
Karbon organik mungkin berasal dari sumber yang tidak hidup, termasuk meteorit dan gunung berapi. Namun, penemuan ini memberikan dukungan baru yang sederhana untuk teori bahwa Mars mungkin telah penuh dengan kehidupan miliaran tahun yang lalu, dengan atmosfer yang memungkinkan keberadaan sungai dan seluruh lautan.
"Total karbon organik adalah salah satu dari beberapa pengukuran (atau indeks) yang membantu kami memahami berapa banyak bahan yang tersedia sebagai bahan baku untuk kimia prebiotik dan kemungkinan biologi," kata Jennifer Stern dari Goddard Space Flight Center NASA dan penulis utama makalah baru yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, dilansir dari Futurism, Rabu (29/6/2022).
Faktanya, tingkat karbon sebanding dengan beberapa bagian Bumi, meskipun terpencil. "Kami menemukan setidaknya 200 hingga 273 bagian per juta karbon organik," tambah Stern.
Dia menuturkan kadar ini sebanding dengan atau bahkan lebih dari jumlah yang ditemukan di bebatuan di tempat kehidupan yang sangat rendah di Bumi, seperti bagian dari Gurun Atacama di Amerika Selatan. Jumlah ini pun lebih dari yang terdeteksi di meteorit Mars.
Curiosity menggunakan instrumen Sample Analysis at Mars (SAM) pada tahun 2014. Dii dalamnya Curiosity memanggang sampel batuan bubuk, batu lumpur berusia 3,5 miliar tahun, pada suhu tinggi. Proses tersebut mengubah sebagian karbon menjadi CO2, yang memungkinkan Curiosity mengukur rasio isotop karbon. Proses ini memberi para ilmuwan wawasan tentang sumber asli material tersebut.
Sampel diambil di dalam kawah Gale, sebuah situs yang diyakini sebagai danau Mars kuno.
"Pada dasarnya, lokasi ini akan menawarkan lingkungan yang layak huni bagi kehidupan, jika memang ada," kata Stern dalam pernyataannya.
Ini adalah penemuan menarik yang dapat memiliki konsekuensi penting bagi pemahaman kita tentang kehidupan purba di Planet Merah, tetapi itu tidak berarti kita harus mendahului diri kita sendiri.
Menurut Stern, skenario yang lebih mungkin adalah bahwa total karbon organik adalah hasil dari proses tak hidup lainnya.
"Sementara biologi tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan, isotop tidak dapat benar-benar digunakan untuk mendukung asal biologi karbon ini, karena jangkauannya tumpang tindih dengan karbon beku (vulkanik) dan bahan organik meteorit, yang paling mungkin menjadi sumber karbon organik ini," ucap dia.
Berita Terkait
- Teleskop Hubble Rilis Foto Galaksi Gemerlap yang Terjepit
- NASA akan Luncurkan Roket dari Australia
- NASA Bakal Bangun Reaktor Nuklir di Bulan
- Beberapa Hal Ini Apabila Dilakukan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
- Pendataan Hewan Kurban Berbasis Aplikasi Diharapkan Berlanjut