-
Ini Pesan Anggota DPR untuk Calon Kapolri Listyo Sigit
47 menit lalu -
Jelang Pelantikan, Begini Nasib Kebijakan Ekonomi AS-Indonesia di Era Biden
50 menit lalu -
Chelsea Cari Pelatih Berpengalaman untuk Gantikan Frank Lampard
55 menit lalu -
Jokowi Saksikan Penyerahan Santunan dari Sriwijaya Air kepada Keluarga Korban SJ 182, Sebegini Nilainya
51 menit lalu -
Pelatih Sabah FC Bocorkan Sosok Pemain Indonesia yang Diincar
51 menit lalu -
Jelang Akhir Masa Jabatan, Fachrori Tetap Beri Perhatian Besar Terhadap Ponpes
49 menit lalu -
Di Era Biden, AS Tetap Jadi Jagoan Pasar Minyak Dunia
27 menit lalu -
Toyota Thailand Open: Lapangan 2 Tak Bersahabat dengan Wakil Indonesia Hari Ini
36 menit lalu -
Rafflesia Tuan-mudae Mekar Sempurna di Cagar Alam Maninjau
58 menit lalu -
Pastikan Ketersediaan LPG di Wilayah Banjir Kalsel, Pertamina Gelar Operasi Pasar
57 menit lalu -
Vaksinasi Covid-19 UEA Melampaui Dua Juta Dosis
23 menit lalu -
Jangan Remehkan Diare, Bisa Jadi Penyakit Autoimun Loh
15 menit lalu
NASA Mulai Rakit Roket untuk Bawa Astronaut ke Bulan

FLORIDA -- Badan Antariksa AS (NASA) telah mulai merakit roket Space Launch System (SLS) pertama di platform peluncuran menjelang penerbangan perdananya tahun depan. SLS adalah roket raksasa yang akan mengirim astronaut AS ke Bulan pada dekade ini.
Pendaratan awak pertama ditargetkan pada tahun 2024. Insinyur di Florida telah mulai menyusun segmen yang membentuk dua penguat roket padat kendaraan. Roket tersebut dijadwalkan memulai debutnya pada November 2021.
Dilansir di BBC, Kamis (26/11), SLS terdiri dari tahap inti raksasa berukuran 65m dengan empat mesin yang diapit oleh penguat bahan bakar padat. Bersama-sama, ini menghasilkan gaya dorong 8,8 juta pound (39,1 Meganewtons) yang dapat membawa astronaut ke orbit. Roket tersebut kemudian membawa astronaut ke Bulan.
Tim di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida menurunkan 10 segmen pendorong pertama ke tempatnya pada struktur yang dikenal sebagai peluncur seluler pada 21 November. Prosesnya berlangsung di dalam Vehicle Assembly Building (VAB) di Kennedy.
Perakitan roket ini adalah tonggak penting bagi NASA. SLS telah dikembangkan selama satu dekade. NASA akan mengirimkan astronaut wanita pertama ke permukaan bulan pada tahun 2024, yang dikenal sebagai misi Artemis.
"Penumpukan bagian pertama roket SLS pada peluncur seluler menandai tonggak utama untuk program Artemis," kata Andrew Shroble, manajer yang mengerjakan roket untuk NASA.
"Ini menunjukkan bahwa misi benar-benar terbentuk dan akan segera menuju ke landasan peluncuran," tambahnya.
Segmen besar lainnya dari SLS, tahap inti berlapis busa oranye, saat ini sedang menjalani program tes yang disebut Green Run di Nasa's Stennis Space Center di Mississippi. Dua tes Green Run terakhir akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
Setelah dirakit sepenuhnya, roket SLS akan berdiri lebih tinggi dari Patung Liberty dan memiliki daya dorong maksimum sekitar 15 persen lebih besar saat lepas landas daripada roket Saturn V yang digunakan untuk meluncurkan misi Apollo ke Bulan pada 1960-an dan 70-an.
Berita Terkait- China Luncurkan Misi Bersejarah ke Bulan
- Fakta Soal Peluncuran 4 Astronaut ke Stasiun Ruang Angkasa
- 4 Astronaut Sampai di ISS, Bersiap Lakukan Misi 6 Bulan
- NASA Mulai Rakit Roket untuk Bawa Astronaut ke Bulan
- Gubernur Erzaldi Tanda Tangani Raperda APBD 2021