-
Sudah Saatnya Liga 1 Ikuti Kalender Kompetisi Eropa
41 menit lalu -
Kebijakan PPKM Sudah Tepat, Tetapi Perlu Dukungan Masyarakat untuk Tekan Penularan Covid-19
43 menit lalu -
Real Madrid dan Barcelona Ramaikan Perburuan Target Potensial Juventus
51 menit lalu -
Kompolnas Sarankan Komjen Listyo Manfaatkan Teknologi Dongkrak Layanan Polri
57 menit lalu -
DPR Minta Pemerintah Fokus Lakukan Tanggap Darurat Bencana
32 menit lalu -
Sepekan Terperangkap Akibat Ledakan di Tambang Emas, 12 Penambang Masih Hidup
39 menit lalu -
Sambangi Kediaman Tito, Komjen Listyo dan Istri Minta Wejangan
32 menit lalu -
Kemendagri Sebut Belum Terima Permohonan Izin Kejati NTT
27 menit lalu -
Gedung Capitol: 'Ancaman keamanan' area ditutup, dua hari sebelum pelantikan Joe Biden
46 menit lalu -
Polda Tetap akan Gelar Perkara Kasus Pesta Raffi Ahmad dkk
31 menit lalu -
Grab Asia Tenggara Berencana IPO di Amerika Serikat
58 menit lalu -
Top 3 Berita Hari Ini: Lego Luncurkan Edisi Bonsai dan Bunga Hias yang Tak Perlu Disiram
47 menit lalu
Minat Investasi di Reksa Dana Makin Tinggi

JAKARTA - Membeli saham atau menanamkan modal investasi tampaknya terlihat mudah belakangan ini. Wajar saja, banyak perusahaan yang menawarkan saham dan investasi dengan jumlah yang terjangkau.
Baca Juga: Petik Keuangan 2019, MNC Asset Management: Potensi Investor Baru Sangat Besar
Sebut saja investasi reksa dana yang mulai diminati berbagai kalangan karena modal awalnya tergolong cukup terjangkau.
"Minat masyarakat terhadap reksa dana makin tinggi. Buktinya saja jika ada seminar atau sesi edukasi seperti ini, pesertanya bisa mencapai lebih dari 50 orang," ujar Fund Manager MNC Asset Management Ipan Samuel pada seminar Fun(d) Talk with Millenials di Estubizi Business Center, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).
Baca Juga: MNC Asset Ajak Mahasiswa UMM Melek Investasi di Pasar Modal
Sebagai salah satu agen penjual Reksa Dana (APERD) dari MNC Asset Management, Indopremier Sekuritas, Reksa Dana hadir dalam berbagai produk Reksa Dana Open End, mulai dari jenis pasar uang hingga reksa dana saham.
Ipan Samuel menambahkan kondisi market yang belum tentu diprediksikan masih akan berlangsung hingga semester I tahun 2020. Hal ini melihat dari dampak perang ekonomi anatar AS dengan China.