-
Asnawi Mangkualam Pergi Diam-Diam, Anak Shin Tae-yong Heran
45 menit lalu -
Memelesat di 2022, BRI Danareksa Punya Target Baru Tahun Ini
48 menit lalu -
Praxion Disebut Aman, Kemenkes Masih Tunggu Hasil Investigasi BPOM
43 menit lalu -
Ini Dia Tanaman Berkhasiat Cegah Tengkes
51 menit lalu -
Pemerintah Didesak Matangkan Regulasi Lawan Hoaks di Platform Global
49 menit lalu -
Airlangga Ingatkan Pentingnya Hal ini Demi Pemulihan Perekonomian Bangsa
48 menit lalu -
Menggeliatkan Ekonomi, Mak-mak di Desa Cipadung Kulon Dapat Pelatihan Beternak Jangkrik
46 menit lalu -
Prediksi Skor Sunderland vs Fulham di Piala FA 2022-2023: The Cottagers Menang Mudah?
34 menit lalu -
Heikal Harap Presiden Jokowi Bersikap Adil Terhadap Semua Capres 2024
27 menit lalu -
Ketua Kadin Surabaya: Resepsi 1 Abad NU Momen Bangkitkan Ekonomi Umat
56 menit lalu -
Binuan Fadly Bikin Baper Lewat Akhir Kisah Ini
50 menit lalu -
Duh, Kenaikan Harga Beras dan Minyak Goreng Jadi Masalah Serius!
33 menit lalu
Menkominfo Ingatkan KPU Soal Daya Tahan Sistem Hadapi Serangan Siber

JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempersiapkan ketahanan sistem elektroniknya dari serangan siber. Tujuannya untuk menjaga keamanan data dan juga legitimasi hasil Pemilu 2024.
"KPU perlu memperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh daya tahan semua sistem elektroniknya terhadap serangan siber," kata Plate ketika memberikan sambutan usai menandatangani nota kesepahaman antara Kemenkominfo dan KPU di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
"Dengan begitu, kita bisa punya kekuatan yang memadai untuk menahan serangan-serangan siber yang kini berlangsung tiap saat," imbuhnya.
Plate pun meminta jajaran kemenkominfo membantu melakukan penetration test terhadap sistem informasi elektronik KPU. Untuk diketahui, penetration test atau uji penetrasi adalah suatu kegiatan di mana seseorang mencoba menyimulasikan serangan terhadap jaringan institusi tertentu untuk menemukan kelemahan yang ada pada sistem jaringannya.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan, pihaknya memang memiliki sejumlah sistem informasi elektronik dalam penyelenggaraannya Pemilu 2024. Mulai dari Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (Siakba), Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), Sistem Informasi Daerah Pemilihan (Sidapil), hingga Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
Selain itu, akan ada pula sistem informasi logistik, sistem informasi dana kampanye, serta sistem rekapitulasi hasil penghitungan suara. Hasyim menyebut, semua sistem informasi statusnya sebagai alat bantu, bukan penentu utama. Kendati demikian, validitas data dan kekuatan sistem pada sistem informasi itu tetap penting.
"Kami memiliki semacam task force atau kelompok kerja yang disiapkan KPU dan melibatkan berbagai macam instansi yang bertugas untuk penguatan sistem dan juga pengaman siber," kata Hasyim dalam kesempatan sama.
- Pengamat: Koalisi Gerindra-PKB Rentan Pecah
- Menkumham Sebut KPU akan Dapat Tekanan Politik yang Berat Saat Pemilu 2024
- LKPP Ingatkan KPU Soal Potensi Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Persita Tangerang angkat Lucas Ferreyra sebagai pelatih fisik anyar
- Layanan Vaksinasi Covid-19 di Tasikmalaya Kembali Normal