-
Insiden Penembakan di Cengkareng, PPP Desak Pengesahan RUU Minuman Beralkohol
59 menit lalu -
Indeks Kasus Stunting Indonesia Membaik, Kemenkes: Asupan Gizi Masyarakat Meningkat
29 menit lalu -
Naik Moge, Outfit Amanda Manopo Capai Rp58 Juta
47 menit lalu -
Kecelakaan Tunggal Terjadi di Tol Dalam Kota Arah Tanjung Priok
43 menit lalu -
Pindah Tim di MotoGP 2021, Valentino Rossi Diyakini Bisa Kompetitif Lagi
45 menit lalu -
Adu Seksi Maria Vania dan Anya Geraldine Kenakan Crop Top Sambil Pamer Perut Mulus, Siapa Juaranya?
39 menit lalu -
Lionel Messi Beri Kejutan Manis untuk Antonella Roccuzzo yang Berulang Tahun
26 menit lalu -
Istri Ogah Beri Password Facebook, Suami Aniaya dan Ikat Kaki Anaknya, Lalu Digantung
57 menit lalu -
Wartawan Senior Soroti SE Kapolri, Pakar Pidana Beri Sanggahan
49 menit lalu -
Berita Duka: Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rasly Alfianto Meninggal Dunia
32 menit lalu -
US Intel: Saudi Crown Prince Approved Operation to Capture or Kill Khashoggi
33 menit lalu -
Tersandung Video Syur 14 Detik, Intip Gaya Gabriella Larasati Pamer Punggung Mulus
26 menit lalu
Meninggal karena Serangan Jantung Saat Akan Dieksekusi, Perempuan Iran Tetap Digantung

SEORANG perempuan Iran yang akan menjalani eksekusi mati menderita serangan jantung dan meninggal saat melihat 16 pria menjalani hukuman di hadapannya. Meski telah meninggal, jasad wanita itu tetap digantung.
Zahra Ismaili dihukum karena pembunuhan suaminya Alireza Zamani di Iran dan dijatuhi hukuman gantung di Penjara Rajai Shahr, sekira 32 kilometer dari Ibu Kota Teheran, yang terkenal kejam.
BACA JUGA: Iran Eksekusi Mati Pria yang Divonis Jual Rahasia Rudal ke CIA
Tetapi menurut pengacaranya, Omid Moradi, saat ibu dua anak itu menunggu tiang gantungan, dia dipaksa untuk melihat para pria digantung di hadapannya dan menderita serangan jantung.
Dia mengatakan bahwa jasad Ismaili yang tak bernyawa tetap digantung agar ibu suaminya dapat menggunakan haknya untuk menendang kursi pijakannya. Moradi mengatakan bahwa sertifikat kematian Ismaili menyebutkan bahwa "serangan jantung" sebagai penyebab kematian, demikian diwartakan The Sun.
Menurut Moradi, suami Ismaili adalah seorang pejabat kementerian intelijen Iran dan bahwa dia sering menyiksa keluarganya. Dia mengatakan bahwa Ismaili bertindak untuk bertindak untuk melindungi dirinya dan putrinya.
BACA JUGA: Iran Hukum Mati Seorang Mata-Mata AS
Iran secara rutin muncul sebagai negara yang banyak melakukan eksekusi mati dalam daftar tahunan. Selama bertahun-tahun orang Iran telah dieksekusi karena berhubungan seks di luar nikah atau minum alkohol.
Eksekusi publik menggunakan tali yang diikat ke derek dilakukan, dengan terpidana menderita kematian yang menyiksa.