-
TNI AL Kembali Membangun Satu Kapal Harbour Tug Buatan Dalam Negeri
44 minutes ago -
Punguan Nai Marata Batubara Yakin Budiman (Ucok) Damanik Akan Isi Kursi Di Senayan
40 minutes ago -
Hadir di BIFF 2023, Laura Basuki Catat Sineas Internasional yang ingin Ditemui
21 minutes ago -
3 Kontroversi yang Dibuat Wasit Liga Inggris 2023-2024 Akhir Pekan Lalu meski Ada VAR, Nomor 1 Diprotes Liverpool!
38 minutes ago -
Mulai Besok, TikTok Shop Tak Lagi Beroperasi di Indonesia
36 minutes ago -
Pihak Hotel Sultan Minta Perlindungan Menko Polhukam Mahfud MD
25 minutes ago -
Parpol Pendukung Ganjar Harus Kampanye Hingga ke Akar Rumput
45 minutes ago -
Ini Penampakan Tembok yang Menghalangi Jalan, Warga Siap Merobohkan
40 minutes ago -
Ganjar Disuguhi Sayur Lodeh saat Mengunjungi Permukiman Buruh di Bandung
28 minutes ago -
Anak Kandung Tikam Ayah Pakai Pisau Dapur di Depok Terancam 5 Tahun Penjara
40 minutes ago -
Tembus 5 Besar di MotoGP Jepang 2023, Aleix Espargaro Makin Percaya Diri Tatap MotoGP Mandalika 2023
30 minutes ago -
Link Live Streaming Liga Champions: Napoli vs Real Madrid
11 minutes ago
Menguak Siapa Pemilik Puncak Gunung Fuji? Awas Jangan Kaget
JAKARTA - Menguak siapa pemilik puncak Gunung Fuji sangat menarik untuk diketahui. Pasalnya Gunung Fuji yang memiliki ketinggian hingga 3.776 mdpl ini merupakan puncak tertinggi sekaligus menjadi ikon paling terkenal di Jepang. Banyak wisatawan yang datang ke gunung ini saat berlibur ke Jepang.
Namun, tahukah anda kalau ternyata Gunung Fuji ini bukan tempat wisata umum yang seluruhnya dimiliki pemerintah? Sebagian dari tanah Gunung Fuji merupakan milik pribadi. Lantas siapakah pemilik puncak Gunung Fuji tersebut?
Dirangkum Okezone, Senin (22/5/2023) berikut ini ulasan mengenai siapa pemilik puncak Gunung Fuji.
Diketahui, tujuh tingkat Gunung Fuji hingga ketinggian 3.360 mdpl memang dimiliki oleh pemerintah. Namun, ternyata dari tingkat kedelapan sampai puncak atau dari ketinggian sekitar 3.360 hingga 3.776 mdpl Gunung Fuji dimiliki oleh kuil agama Shinto, Fujisan Hongu Sengen Taisha.
Masalah kepemilikan tanah tersebut sempat menjadi konflik pada zaman Meiji, dimana pada saat itu pemerintah Meiji ingin mengambil alih dan menasionalisasi Gunung Fuji tersebut sebagai bagian dari warisan negara pada tahun 1871.