-
Kuasa Hukum Cube Entertainment Bertemu dengan Penuduh Bullying Soojin (G)I-DLE Hari Ini
44 menit lalu -
Bali United Pertahankan Wajah Lama
34 menit lalu -
Bogor Hujan Deras, Bendung Katulampa Siaga 4
56 menit lalu -
BGR Logistics Kini Layani Angkutan Logistik di Batam
46 menit lalu -
Penembakan Brutal di RM Cafe, Kadiv Propam: Bripka Cs Akan Dipecat dari Polri!
57 menit lalu -
Adu Pose Anya Geraldine dan Alexandra Mendez di Kapal Pesiar Mewah, Menggoda Banget!
32 menit lalu -
Man United vs Real Sociedad, Solskjaer Bicara soal Kondisi Skuadnya
29 menit lalu -
Wapres Minta BSI Bantu Bisnis Syariah di Indonesia
56 menit lalu -
Rocky Gerung: Jokowi Harusnya Minta Maaf dan Bayar Denda Rp50 Juta
31 menit lalu -
Sering Melihat Pocong, Roy Kiyoshi Ngaku Gak Ada Guling
28 menit lalu -
Google Kembangkan 6 Fitur Baru untuk Android, Apa Saja?
28 menit lalu -
Shin Tae-yong: Fisik Pemain Timnas Indonesia Melempem
52 menit lalu
Mengenal Pneumonia, Penyakit yang Diderita Farida Pasha Sebelum Wafat karena Covid-19

KABAR duka datang dari industri perfilman Tanah Air. Artis senior Farida Pasha meninggal dunia setelah dilaporkan berjuang melawan covid-19. Sebelum terinfeksi virus corona, pemeran Mak Lampir dalam film Misteri Gunung Merapi itu dikabarkan sempat mengalami vertigo dan asam lambung. Namun pada pemeriksaan selanjutnya, Farida Pasha didiagnosis mengalami pneumonia sebelum akhirnya dinyatakan positif covid-19.
Lantas apa itu pneumonia? Sebagaimana MNC Portal rangkum, Minggu (17/1/2021), pneumonia adalah adalah infeksi paru-paru yang memengaruhi kantung udara kecil yang dikenal sebagai alveoli, banyak menyerang lansia dengan cara penularan yang beragam.
Baca juga: Farida Pasha Pemeran Nenek Lampir Tutup Usia
Dalam beberapa kasus, alveoli menjadi meradang akibat infeksi, yang membuat sulit bernapas dan membuat paru-paru berfungsi kurang efektif untuk mengoksigenasi darah kita.
Dalam kasus lain, alveoli menjadi terinfeksi dan terisi dengan cairan seperti nanah. Alveoli tidak dirancang untuk menampung cairan, melainkan untuk menahan udara.
Kehadiran cairan apa pun di alveoli membuat paru-paru kita tidak bisa bekerja dengan kapasitas penuh. Hal ini yang kemudian membuat pneumonia sangat berbahaya dengan konsekuensi potensial yang serius.
Salah satu hal yang membuat pneumonia sangat sulit untuk dideteksi adalah karena tidak ada penyebab tunggal, dan tidak ada faktor risiko tunggal untuk penyakit ini.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Farida Pasha Sempat Alami Vertigo dan Sakit Lambung
Usia pun dianggap menjadi salah satu dari beberapa faktor risiko, itulah sebabnya orang lanjut usia yang berusia di atas 65 tahun dianggap berisiko khusus untuk jenis infeksi ini.
Orang muda, terutama bayi, juga berisiko tinggi terkena pneumonia, seperti halnya orang dewasa dengan penyakit paru-paru seperti COPD.