-
Kalah Ranking FIFA dari Malaysia, Timnas Indonesia Berpotensi Main dari Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia!
58 menit lalu -
Mahfud MD Bakal Blak-blakan soal Transaksi Janggal Rp349 Triliun
56 menit lalu -
Daftar 4 Pensiunan yang Dapat THR dan Gaji ke-13, Cair H-10 Lebaran!
59 menit lalu -
Siap Beri Penjelasan Transaksi Janggal Kemenkeu, Kepala PPATK Tiba di Gedung DPR RI
59 menit lalu -
Berikut Ini 10 Lokasi Bazar Ramadan Pemkab Karawang, Lengkap!
55 menit lalu -
Personel TNI dan Masyarakat Distrik Mukoni Gelar Batu Batu, Ada Apa?
57 menit lalu -
Fostan Rangkum Pahit Manis Nostalgia dalam Lepas Semua
50 menit lalu -
PBB: Korban Penghilangan Paksa dan Penculikan Korut Harus Dapatkan Keadilan
51 menit lalu -
Senyum Semringah, Mahfud MD Siap Buka-bukaan Transaksi Janggal Kemenkeu
42 menit lalu -
Bahas Transaksi Janggal Rp349 Triliun, 3 Anggota Komisi III yang Ditantang Mahfud MD Hadir di Rapat
40 menit lalu -
Guru Honorer di Kota Medan Meringis, Dana Insentif Belum Diterima 3 Bulan
31 menit lalu -
Konsolidasi di Medan, PDIP Ingin Perkuat Kemenangan di Sumut pada Pemilu 2024
14 menit lalu
Mengejutkan! Peneliti Temukan Bahan Balsem Mumi Mesir Kuno Berasal dari Asia Tenggara

MESIR - Penemuan belasan gelas dan mangkuk di tempat mumifikasi membantu para peneliti mengungkap bagaimana orang Mesir kuno membalsem mayat pada masa itu. Sebuah penelitian pada Rabu (1/2/2023) mengungkapkan pembalseman tersebut ternyata menggunakan sejumlah bahan "mengejutkan" yang diimpor dari Asia Tenggara.
Seperti diketahui, koleksi tembikar yang luar biasa, berasal dari sekitar 664-525 SM, ditemukan di dasar sumur sedalam 13 meter di Nekropolis Saqqara di selatan Kairo pada 2016.
Di dalam kapal, para peneliti mendeteksi adanya resin pohon dari Asia, minyak cedar dari Lebanon dan bitumen dari Laut Mati. Bahan-bahan itu menunjukkan bahwa perdagangan global membantu pembalsem mendapatkan bahan-bahan terbaik dari seluruh dunia.
BACA JUGA: Mumi Berlapis Emas Ditemukan di Dalam Sarkofagus yang Belum Dibuka Selama 4.300 Tahun
Orang Mesir kuno mengembangkan proses yang sangat maju untuk membalsem mayat. Mereka percaya bahwa jika mayat tetap utuh maka mereka akan mencapai alam baka.
Proses pembalseman memakan waktu hingga 70 hari. Mereka mengeringkan tubuh dengan garam natron, dan pengeluaran isi perut untuk membuang paru-paru, lambung, usus dan hati. Otak juga dikeluarkan dari jenazah.
Kemudian para pembalsem, didampingi para pendeta, membasuh jenazah dan menggunakan berbagai zat untuk mencegahnya membusuk.
Namun bagaimana proses tersebut secara persis dilakukan masih menjadi misteri dari waktu ke waktu.