-
63.717 Calon Mahasiswa Lulus UM-PTKIN 2022, Prodi Farmasi Terfavorit
53 menit lalu -
3 Kader PDIP Ini Disebut Masuk Kriteria Maju untuk Pilpres 2024
53 menit lalu -
Rusia dan Ukraina Gelar Pertukaran Tahanan Perang Terbesar
40 menit lalu -
Sidang Isbat Putuskan Iduladha hari Minggu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin: Kalau Tidak Sama, Semua Legawa
50 menit lalu -
Alot, Ginting Libas Wakil Thailand dengan Skor Kembar
54 menit lalu -
Harga TBS Sawit Anjlok, APPKSI Layangkan Surat Terbuka Kepada Presiden
58 menit lalu -
Pelajar SMP Terseret Arus Saat Berenang di Sungai Gunting, Kondisinya Nahas
51 menit lalu -
Foto-Foto Keberangkatan Jokowi ke Moskow Usai Berkunjung ke Ukraina
43 menit lalu -
FHUI Dorong Pengesahan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber
43 menit lalu -
NATO Ubah Strategi, Targetkan Rusia dan China
34 menit lalu -
Rumah Tidak Layak Huni di Lebak Banyak Banget, Miris
56 menit lalu -
Doli Mengaku Terkejut Muhidin Tumbang saat Rapat Paripurna
54 menit lalu
Mendagri: Olahraga akan Menjadi Program Wajib Daerah

JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, pemerintah berencana menjadikan urusan olahraga sebagai program wajib daerah. Langkah ini berkaitan dengan desain besar olahraga nasional (DBON) yang sudah dirancang pemerintah.
"Dalam rapat tadi, Bapak Wapres menyarankan untuk menjadi program wajib. Dengan program wajib, maka otomatis anggaran dibuat programnya, dan itu akan meliputi pembangunan sarana dan pra sarana olahraga, pembinaan olahraga di sekolah-sekolah pembuatan event-event olahraga dan lain-lain," kata Tito dalam keterangan persnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Tito mengakui, dalam merancang DBON harus melibatkan daerah. Karena daerah menjadi komponen utama dan basis untuk membina olahraga nasional.
Namun demikian, dari 32 macam urusan pemerintah daerah, hanya 14 yang masuk urusan wajib dan 18 sisanya urusan pilihan, termasuk olahraga bagian tidak wajib. Hal ini pun kata Tito, membuat urusan olahraga tidak menjadi fokus di semua daerah.
"Maka sangat tergantung passion kepala daerah masing-masing, kepala daerah yang suka olahraga, mengembangkan olahraga, membuat program jadi program yang diutamakan masuk prioritas, anggarannya pun jadi besar. Prasarana dan sarananya dibangun mereka. Nah ini memerlukan afirmasi," kata Tito.
Tito menilai, perlunya dibuat program-program olahraga unggulan sesuai karakter tiap-tiap daerah di Indonesia. Ini mengingat, beragam dan luas wilayah, geografi, budaya hingga karakter masyarakat Indonesia.
"Ini mungkin perlu dibuat desain besar secara nasional, ada program olahraga unggulan yang sesuai dengan karakter sosial budaya masyarakat kemudian geografinya," kata Tito.
Ia mencontohkan, wilayah dengan geografis pegunungan bisa difokuskan untuk melahirkan talenta olahraga seperti atletik. Begitu juga di wilayah dekat perairan untuk olahraga air.
"Nah ini yang sebetulnya kita punya potensi itu, paralayang misalnya, tapi daerah-daerah perairan itu unggulannya mereka fokus pada olahraga perairan, laut, diving, olahraga-olahraga air, ini mungkin yang harus dibuat desain supaya mereka bisa fokus," katanya.
"Dengan demikian adanya program anggaran yang diwajibkan otomatis daerah bisa melahirkan atlet-atlet yg bisa bertanding di tataran nasional dan internasional," kata Tito.
- Wapres Minta Segera Dilakukan Koordinasi Soal DBON
- Menpora Susun Desain Besar Olahraga Nasional
- Kemenpora Matangkan Rancangan Sistem Keolahragaan Nasional
- Dokter Anak: Infeksi Hepatitis Akut Cepat
- Riot Games Tuntut Moonton Karena Plagiat Wild Rift