-
Hasil PSG vs Montpellier di Pekan Ke-2 Liga Prancis 2022-2023: Neymar Jr Menggila, Les Parisiens Pesta Gol 5-2
34 menit lalu -
Epidemiolog: Data Terkait Virus Langya Belum Solid
43 menit lalu -
Hasil Barcelona vs Rayo Vallecano di Pekan Ke-1 Liga Spanyol 2022-2023: Blaugrana Awali Musim dengan Hasil Imbang
30 menit lalu -
Skenario Penembakan Brigadir J Terkuak, Sambo Pura-Pura Menangis Seolah-olah Terjadi Tembak Menembak
33 menit lalu -
Kasus Kebakaran RSJD Solo, Polisi Belum Naikkan ke Penyidikan
48 menit lalu -
Bill Gates Lakukan Persekongkolan Ini, Curi-curi Kesempatan?
38 menit lalu -
Riesca Rose Minta Maaf, Lalu Ungkap Fakta Ini Kepada Nathalie Holscher
29 menit lalu -
Cara Lepas dari 5 Situasi Rumit di Lingkungan Kerja
18 menit lalu
0
Mendag Pasarkan 'Minyak Kita'

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini pihaknya sedang memproses izin edar Minyak Kita ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun, sebenarnya apa perbedaan antara Minyak Kita dan Minyak Goreng Rakyat? Mendag Zulhas mengatakan, program Minyak Kita ini merupakan program lanjutan dari program sebelumnya, yaitu Minyak Goreng Curah Rakyat alias MGCR.
Dia menjelaskan, perbedaannya hanya terletak pada kemasan minyak goreng yang lebih kuat dan rapi. "Kalau minyak goreng curah yang MGCR itu kan plastiknya tipis, takut pecah. Nah, dengan program Minyak Kita itu nantinya packaging-nya lebih bagus. Lebih kuat dan rapi," ujar Mendag Zulhas kepada Kompas.com belum lama ini.
Lebih lanjut Zulhas menjelaskan, kemasan baru migor curah ini nantinya jauh lebih bersih dari kemasan sebelumnya. Kemudian, sesuai dengan harganya, selain ada label kemasan "Minyak Kita", juga akan tertulis label harga sebesar Rp 14.000.
Adapun ongkos pengemasannya, kata Zulhas, akan menjadi tanggung jawab pihak produsen dan tidak dibebankan ke konsumen. "Biaya pengemasan ditanggung produsen, jadi enggak naik lagi," kata Zulhas. Zulhas menambahkan, nantinya apabila izin Minyak Kita sudah selesai, pasarnya akan diperluas hingga ke supermarket.
"Kalau beli liter gini kan harus di tempat tertentu kan harus dicurahkan. Harus dituang, perlu orang lagi dan kadang-kadang bisa netes kotor. Kalau itu kan toko-toko yang semacam minimarket itu enggak mau, tapi kalau sudah dikemas mereka akan mau," jelas Zulhas. *
Namun, sebenarnya apa perbedaan antara Minyak Kita dan Minyak Goreng Rakyat? Mendag Zulhas mengatakan, program Minyak Kita ini merupakan program lanjutan dari program sebelumnya, yaitu Minyak Goreng Curah Rakyat alias MGCR.
Dia menjelaskan, perbedaannya hanya terletak pada kemasan minyak goreng yang lebih kuat dan rapi. "Kalau minyak goreng curah yang MGCR itu kan plastiknya tipis, takut pecah. Nah, dengan program Minyak Kita itu nantinya packaging-nya lebih bagus. Lebih kuat dan rapi," ujar Mendag Zulhas kepada Kompas.com belum lama ini.
Lebih lanjut Zulhas menjelaskan, kemasan baru migor curah ini nantinya jauh lebih bersih dari kemasan sebelumnya. Kemudian, sesuai dengan harganya, selain ada label kemasan "Minyak Kita", juga akan tertulis label harga sebesar Rp 14.000.
Adapun ongkos pengemasannya, kata Zulhas, akan menjadi tanggung jawab pihak produsen dan tidak dibebankan ke konsumen. "Biaya pengemasan ditanggung produsen, jadi enggak naik lagi," kata Zulhas. Zulhas menambahkan, nantinya apabila izin Minyak Kita sudah selesai, pasarnya akan diperluas hingga ke supermarket.
"Kalau beli liter gini kan harus di tempat tertentu kan harus dicurahkan. Harus dituang, perlu orang lagi dan kadang-kadang bisa netes kotor. Kalau itu kan toko-toko yang semacam minimarket itu enggak mau, tapi kalau sudah dikemas mereka akan mau," jelas Zulhas. *
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali