-
Kasus Rasial terhadap Pigai, Ambroncius Buru-buru ke Bareskrim, Mengaku Anak Papua
35 minutes ago -
Jabar Pakai Mobil Keliling untuk Vaksinasi ke Pelosok
25 minutes ago -
Jelang WBA vs Man City, Guardiola Puji Kejeniusan Manajer Lawan
24 minutes ago -
Hasnuryadi Perpanjang Kontrak Pemain Barito Putera untuk Hadapi Musim 2021
46 minutes ago -
Awalnya Susah, 3 Zodiak Bakal Punya Harta Melimpah
45 minutes ago -
KOI Pastikan Olimpiade Tokyo 2020 Tetap Berlangsung Sesuai Jadwal
27 minutes ago -
DKI Butuh 190 Liang Lahat Per Hari untuk Jenazah Covid-19
30 minutes ago -
NASA Temukan Tata Surya dengan Enam Bintang
15 minutes ago -
Kisah Tukang Cukur Kulit Hitam Rintis Gerakan Merawat Kesehatan Mental
42 minutes ago -
Kejagung Periksa Anak Buah Benny Tjokro Terkait Kasus Korupsi Asabri
22 minutes ago -
Bicara Isu Habib Rizieq Sakit Keras, Brigjen Rusdi Sampaikan Pernyataan Tegas
20 minutes ago -
Ada Perjanjian Kasih Indomie, BWF Soroti Ginting dan Vittinghus
15 minutes ago
Mendadak Politikus Top Gerindra Berani Lawan Prabowo Subianto
.png)
GenPI.co - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi ekspor benih lobster menjadi sorotan sejumlah pihak, termasuk politikus Gerindra Arief Poyuono.
Menurut Arief, penangkapan ini bisa mengandaskan cita-cita Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden Republik Indonesia pada 2024.
BACA JUGA: Fakta Mengejutkan Habib Rizieq Dibongkar Tokoh Senior Ini, Ngeri!
"Ini pelajaran dan tamparan besar bagi Prabowo (Ketum Gerindra)," tegas Arief dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/11).
Sejak awal, Prabowo ingin Indonesia bersih dari praktik KKN, jadi seharusnya dia bisa melarang orang terdekatnya menggunakan kekuasaan untuk bisnis.
"Berulang kali dirinya mengomentari korupsi di Indonesia sudah stadium empat. Tapi, sekarang Edhy Prabowo, yang merupakan anak buah beliau, jadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan," beber Arief.
BACA JUGA: Ngeri! Refly Harun Bongkar 4 Kelompok Ingin Berkuasa di Indonesia
Arief bahkan berani menyebut Prabowo harusnya mengingatkan dan melarang para kader maupun keluarganya memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.
"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ungkap Arief.
Arief menuntut ketua umum Gerindra itu untuk bertanggung jawab kepada pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya.
BACA JUGA: Shio Paling Hoki Sedunia, Takdirnya Bakal Kaya Mendadak
"Ini berpotensi besar menghancurkan marwah partai. Jika Prabowo gentleman, dia harus mundur dari kabinet Jokowi-Amin dan mundur dari Gerindra," jelasnya.
Penangkapan Edhy Prabowo, kata Arief, membuktikan KPK masih jadi mesin terbaik di Indonesia dalam menangkap koruptor.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan belum bisa berkomentar lebih jauh terkait penangkapan kader partainya tersebut.
"Kami baru mendengar berita ini dari media massa. Untuk itu, kami dari Partai Gerindra belum bisa berkomentar lebih jauh karena masih menunggu informasi yang valid dari KPK," kata Dasco, Rabu (25/11).(*)
Video populer saat ini: