-
Bima Sakti Ungkap Penyebab Seluruh Orangtua Pemain Timnas Indonesia U-16 Diundang Saksikan Final Piala AFF U-16 2022
45 menit lalu -
FIFA Resmi Majukan Kick Off Piala Dunia 2022, Lebih Cepat Satu Hari dari Jadwal Sebelumnya
44 menit lalu -
Demi Chelsea, Raheem Sterling Siap Geser Posisi
52 menit lalu -
DPD RI Jadwalkan Kembali Pemanggilan Para Obligor BLBI
50 menit lalu -
Cuaca Jawa Timur Hari Ini 12 Agustus 2022, Waspada Hujan Ringan Hingga Lebat di Wilayah Berikut
36 menit lalu -
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, 12 Agustus 2022, Keberangkatan dari 3 Stasiun
30 menit lalu -
Mau Investasi Emas Digital? Simak soal Keamanannya Dulu Yuk!
56 menit lalu -
Penampakan Supermoon Terakhir di 2022 yang akan Terlihat hingga Hari Ini
53 menit lalu -
Anthony Ginting dan Axelsen dalam Bahaya, Kento Momota Siap Menggila
57 menit lalu -
3 Warga Asing Pendukung Kemerdekaan RI, Nomor 3 Keturunan Korea yang Gugur di Tangan Belanda
31 menit lalu -
Eks Sassuolo Soroti Keputusan Egy Maulana Vikri Bertahan di Slowakia
23 menit lalu -
Elektabilitasnya Rendah, Cak Imin Dampingi Prabowo di Pilpres 2024?
17 menit lalu
Manfaatkan Medsos untuk Lestarikan Budaya

JAKARTA -- Budaya digital saat ini tengah dihadapkan pada berbagai kondisi akibat globalisasi. Beberapa di antaranya terkait mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, dan media digital yang lebih banyak menjadi panggung untuk budaya asing.
Dosen STIE Mandala dan PMII Zainul Hasan mengatakan, sejumlah permasalahan itu terjadi karena minimnya pengetahuan akan hak-hak digital, kebebasan berekspresi yang kebablasan, berkurangnya toleransi, dan penghargaan akan perbedaan. Hal tersebut disampaikan Hasan dalam webinar Makin Cakap Digital wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang digelar belum lama ini.
Hasan mengatakan, pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika harus menjadi landasan kecakapan digital. "Perilaku digitalisasi kebudayaan harus maksimal dengan memanfaatkan teknologi informasi komputer (TIK). Selain itu, perlu adanya pengetahuan dasar untuk mencintai produk dalam negeri, serta pengetahuan akan hak-hak digital," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/6).
Dia menegaskan, promosi kebudayaan negeri sendiri sangat diperlukan agar berbagai hal yang membuat kebudayaan hilang tergerus bisa diminimalkan. Dengan demikian, kata Zainul, kebudayaan asli akan tetap lestari serta tak ada kejadian klaim kebudayaan oleh negara lain.
"Agar budaya kita tidak terlupakan dan diklaim negara lain, setiap orang bisa mulai dari diri sendiri dan jangan lupa mempromosikan lewat media digital seperti konten TikTok, Instagram, Twitter dan lainnya," kata Hasan.
- Hentikan Membuat Konten Medsos Berujung Maut
- Beli Migor dan Pertalite Pakai Aplikasi, Ridwan Kamil: Kuasai Budaya Digital
- MUI Minta Masyarakat Waspada Informasi di Medsos Cegah Terorisme
- Penampakan Gerhana Matahari yang Menakjubkan dari Luar Angkasa
- Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Kuningan Gelar Rembuk Stunting