-
Habib Ali: Gus Muhaimin Sangat Pas Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo atau Anies Baswedan
53 menit lalu -
Perayaan Waisak Digelar di Wihara Dharma Ratna
57 menit lalu -
Baru Lagi, Simak Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini, Senin 5 Juni 2023
36 menit lalu -
BNI Java Jazz Festival 2023 Menggeliatkan Ekonomi Kreatif, DPR Mengapresiasi
35 menit lalu -
1.700 Honorer di Biak Numfor Didaftarkan sebagai Peserta BPJAMSOSTEK
36 menit lalu -
Pasar Kodok Tunggu Pembeli
45 menit lalu -
Banten Berpotensi Diguyur Hujan Lebat-Angin Kencang, Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini
40 menit lalu -
Pura Beji Kebakaran, Ternyata Prank
53 menit lalu -
Ditinggal Lionel Messi, PSG Langsung Kehilangan 600.000 Followers di Instagram
45 menit lalu -
Bantu Kepulangan 32 Biksu ke Thailand, Erick Thohir: Kita Bicara Baik-Baik Dulu
37 menit lalu -
Klub Otomotif Diminta Promosi Wisata Tabanan
33 menit lalu -
Ciri-ciri Pelaku Pengeroyokan Pria Misterius Tewas di Denpasar Terungkap, Cek 3 Fakta Ini
41 menit lalu
Makin Banyak Orang Hindari Pernikahan, Reality Show Kencan Menjamur di Korea Selatan
SEOUL - Cho Sung-ho dan Lee Sang-mi, yang sama-sama berusia 32 tahun, telah menjadi sepasang kekasih selama 10 tahun. Keduanya menunjukkan kehidupan mereka yang tinggal bersama, alias kohabitasi, dalam sebuah 'reality show' kencan Korea Selatan berjudul "Living Together without Marriage," yang berarti "Tinggal Bersama tanpa Menikah."
Di Korea Selatan, dengan semakin banyaknya orang yang tidak tertarik menjalin hubungan percintaan, menikah atau membangun keluarga secara tradisional, acara-acara kencan semakin menjamur, menjadi sumber pengalaman tidak langsung bagi mereka yang ingin memenuhi hasrat akan cinta.
Menurut data Reuters, pada 2022 saja, sedikitnya ada 20 reality show kencan yang tayang di seluruh jaringan TV kabel Korea Selatan dan platform video streaming, lebih dari tiga kali lipat jumlah yang ada pada 2021.
"Kenapa saya harus menikah? Saya merasa paling nyaman dengan keadaan saat ini dan tidak begitu paham mengapa saya harus menikah dan melakukan lebih banyak hal seperti mengunjungi orang tua dan mertua setiap musim liburan atau ulang tahun," kata Lee Sang-mi mengatakan kepada Reuters di tengah proses syuting acara televisi yang mereka ikuti.
Menurut angka dari Statistics Korea, hanya 50,1 persen warga Korea Selatan yang kini menganggap pernikahan sebagai suatu keharusan. Jumlah pasangan yang baru menikah pun turun 23 persen dalam lima tahun terakhir, sementara rumah tangga nonkeluarga melonjak hingga 75 persen. Tingkat kesuburan Korea Selatan pun yang terendah di dunia.