-
Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal, FIFA Tetap Cek Stadion I Wayan Dipta
33 menit lalu -
6 Negara yang Perbolehkan Motor Lintasi Jalan Tol, Indonesia Termasuk?
55 menit lalu -
5 Pemain Timnas Indonesia yang Siap Menggila di Pertemuan Kedua Kontra Burundi, Nomor 1 Bek Naturalisasi!
59 menit lalu -
Kasus Pembunuhan Terungkap Berkat Ocehan Seekor Burung Beo, Kedua Pelaku Dihukum Seumur Hidup
58 menit lalu -
Kisah Tragis Gadis 12 Tahun yang Dipaksa Nikahi Pemerkosanya Usai Dirantai dan Disiksa
59 menit lalu -
Waskita Beton Precast Lakukan Pembayaran Tahap Pertama kepada Seluruh Kreditur Rp 75,4 Miliar
56 menit lalu -
3 Minuman yang Pas Saat Saur dan Buka Puasa, Simak Nih Jenisnya
45 menit lalu -
Aldila Jelita Ungkap Momen Ramadan yang tak Terlupakan Bersama Indra Bekti
30 menit lalu -
Timnas Portugal Masih Butuh Pengalaman Cristiano Ronaldo
33 menit lalu
Lothar Matthaeus: Julian Nagelsmann Terlalu Kompromistis

Football5Star.com, Indonesia - Kegagalan Bayern Munich meraih kemenangan sejak pergantian tahun mendapat sorotan dari eks pemainnya, Lothar Matthaeus. Dia mengaku tak heran melihat hal tersebut karena Die Roten kehilangan elemen kejutan. Saat ini, kata dia, tim asuhan Julian Nagelsmann terlalu mudah diterka.
Matthaeus secara khusus menyoroti chemistry yang tak terbangun apik. Dulu, kata dia, chemistry itu sangat terlihat antara Philipp Lahm dan Arjen Robben, David Alaba dan Franck Ribery, serta Thomas Mueller dan Robert Lewandowski. Kini, hal itu tak ada lagi.

Menurut Matthaeus, hal itu tak terlepas dari andil Nagelsmann yang terlalu kompromistis. Eks pelatih RB Leipzig itu tak bisa bersikap tegas dalam menentukan tim utama karena ada begitu banyak pemain dengan nama besar. Alhasil, chemistry di lapangan pun sulit tercipta karena susunan pemain yang selalu berubah.
"Hari ini Sane main, kemudian Coman lagi atau Gnabry. Di sisi lain, Mueller, Musiala, dan tentu saja Mane lagi. Kadang saya merasa Nagelsmann terus-menerus membuat kompromi karena banyak pemain dengan nama besar dan dia ingin menyenangkan semuanya," urai Lothar Matthaeus seperti dikutip Football5Star.com dari Sky Sport Jerman.
Lothar Matthaeus PesimistisBagi Lothar Matthaeus, sikap Julian Nagelsmann itu tidak tepat. Selain tidak mungkin menyenangkan semua pemain, pada akhirnya hal itu justru merugikan tim. Itu sudah terlihat dari hasil imbang dalam 3 laga beruntun. Bahkan, mereka harus menanti hingga injury time untuk mengamankan 1 poin dari 1.FC Koeln.
"Saya sependapat bahwa pelatih harus punya dasar yang ajeg dengan 12 atau 13 pemain. Dari sanalah pelatih melakukan pengembangan dalam permainan. Misalnya, Sane harus terus main di sisi kiri dan penggantinya selalu masuk pada menit ke-65," ujar Matthaeus lagi.

Andai Nagelsmann tetap bersikap terlalu kompromistis, Matthaeus tak yakin Bayern akan mampu meraih trofi pada musim ini. Dia sangat pesimistis karena permainan Die Roten yang nyata-nyata tak impresif. "Saat ini, mereka jarang mendominasi lawan. Koordinasi, permainan apik, hirarki, dan kontrol di lapangan tak lagi terlihat," ucap dia.
Lothar Matthaeus lantas melontarkan sebuah peringatakan. Bayern, kata dia, akan berada dalam posisi lebih sulit lagi andai tersisih dari DFB Pokal saat menghadapi 1.FSV Mainz 05, Kamis (2/2/2023) dini hari WIB. Kegagalan pada ajang itu dinilai eks kapten timnas Jerman itu sebagai sinyal bahaya bagi Bayern dan Nagelsmann.