-
Ini Pesan Anggota DPR untuk Calon Kapolri Listyo Sigit
41 menit lalu -
6 Potensi Cadangan Batu Bara Ada di Wilayah Ini
59 menit lalu -
Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19 Milik Bio Farma Bertaraf Dunia, Ini Maksudnya
54 menit lalu -
Jelang Pelantikan, Begini Nasib Kebijakan Ekonomi AS-Indonesia di Era Biden
44 menit lalu -
AS Roma Kembali Teledor, Lakukan 6 Pergantian Pemain Saat Dikalahkan Spezia di Coppa Italia
55 menit lalu -
Chelsea Cari Pelatih Berpengalaman untuk Gantikan Frank Lampard
49 menit lalu -
Jokowi Saksikan Penyerahan Santunan dari Sriwijaya Air kepada Keluarga Korban SJ 182, Sebegini Nilainya
45 menit lalu -
Di Era Biden, AS Tetap Jadi Jagoan Pasar Minyak Dunia
21 menit lalu -
Mengenal Sejarah Lempar Lembing
54 menit lalu -
Pelatih Sabah FC Bocorkan Sosok Pemain Indonesia yang Diincar
45 menit lalu -
Jelang Akhir Masa Jabatan, Fachrori Tetap Beri Perhatian Besar Terhadap Ponpes
43 menit lalu -
Toyota Thailand Open: Lapangan 2 Tak Bersahabat dengan Wakil Indonesia Hari Ini
30 menit lalu
Lawan Sanksi Amerika, Huawei Resmi Jual Unit Bisnis Ponsel Pintar

Huawei menjual unit bisnis ponsel pintar Honor ke konsorsium miliki lebih dari 30 agen dan dealersebagai salah satu upaya melawan sanksi Amerika Serikat (AS).
Asal tahu saja, pemerintah AS menganggap perusahaan ietu sebagai ancaman keamanan nasional. Huawei berulang kali menyangkalnya.
"Pembelian akan berlangsung melalui perusahaan baru bernama Shenzhen Zhixin New Information Technology. Huawei tak akan memegang saham apapun di perusahaan Honor baru itu setelah penjualan," kata konsorsium tersebut, dilansir dariReuters, Rabu (18/11/2020).
Baca Juga: Kemenangan Biden Jadi Harapan Baru bagi Bisnis Huawei yang Makin Carut-Marut
Baca Juga: Qualcomm Kantongi Izin Buat Jualan Lagi ke Huawei, Amerika Nyerah?
Lebih lanjut, dalam pernyataan resmi, Huawei menyebut bisnis konsumennya telah berada di bawah tekanan luar biasa karena kekurangan elemen teknis.
Huawei berujar, "langkah ini telah dilakukan oleh rantai industri Honor guna memastikan kelangsungan hidupnya sendiri."
Akan tetapi, perubahan kepemilikan tak akan berdampak pada arah pengembangan Honor, menurut pernyataan kedua pihak. Ke depannya, Honor pun akan mencari lebih banyak mitra investasi.
Sekadar informasi, pembatasan pemerintah AS telah memaksa Huawei untuk berfokus pada ponsel kelas atas dan bisnis yang berorientasi pada perusahaan. "Pemerintah AS tak punya alasan untuk menerapkan sanksi kepada Honor setelah (ia) berpisah dari Huawei," ujar salah satu sumber.
Sayangnya, dalam pernyataan resmi, tak tersedia nominal kesepakatan itu. Namun, Reuters pernah melaporkan isu kesepakatan penjualan Honor senilai 100 miliar yuan (sekitar Rp214,1 triliun)
Penulis/Editor: Tanayastri Dini Isna
Foto: REUTERS/Sergio Perez