-
Hasil Timnas Myanmar U-19 vs Timnas Brunei Darussalam U-19 di Piala AFF U-19 2022: Tampil Beringas, La Min Htwe Dkk Menang 7-0!
27 menit lalu -
Hasil Babak Pertama Arema FC vs Barito Putera di Piala Presiden 2022: Kedua Tim Masih Imbang Tanpa Gol
51 menit lalu -
Mantap! Modal Inti Bank Resona Perdania Meningkat Lebih dari Rp 5 Triliun
42 menit lalu -
Bamsoet: Tjahjo Kumolo Memiliki Keberanian yang Luar Biasa
52 menit lalu -
Mayat Lansia Dalam Karung Diduga Korban Pembunuhan, Terduga Pelakunya Ternyata
40 menit lalu -
Sempat Gugup, Dere Berhasil Puaskan Penonton Prambanan Jazz Festival 2022
46 menit lalu -
Eks Kapten AC Milan akan Lanjutkan Karier di Inggris?
34 menit lalu -
Kapolresta Bekasi Sebut Pria Berompi Polisi Penusuk Ibu dan Anak Warga Sipil
48 menit lalu -
Menko PMK Harap RUU KIA Dukung Percepatan Penurunan Stunting
34 menit lalu -
4 Fakta Mantan Wakapolri Jusuf Manggabarani yang Kebal Senjata, Rahasianya Terungkap!
31 menit lalu -
Pedagang Hewan Kurban: Biaya Pengeluaran Lebih Tinggi karena Wabah PMK
48 menit lalu -
Pengacara Iriadi: Pemanggilan Andre Rosiade Oleh Polda Sumbar Berkaitan dengan Bukti dan Kesaksian Kliennya.
43 menit lalu
Kunto Adi: Alasan Singapura Deportasi Ustaz Abdul Somad Rancu

GenPI.co - Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo menilai alasan Singapura tidak mengizinkan Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke negaranya masih rancu.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad tidak diizinjan masuk ke Singapura lantaran diduga pro ekstrimis di dalam ceramahnya.
"Menurut saya, sebenarnya Singapura juga tidak mau membuka alasan pastinya seperti apa. Alasan yang mereka punya, itu, hanya spekulasi saja," ujar Kunto kepada GenPI.co, Sabtu (21/5/2022).
Kunto menyebut, UAS diduga pro ekstrimis dan menyebabkan segregasi dalam khotbah bukanlah alasan pasti.
"Meski begitu, menurut saya, itu haknya Singapura sendiri. Mereka punya hukum sendiri yang harus kita hormati," jelasnya.
Kunto juga menambahkan hal tersebut tidak hanya terjadi kepada ulama Islam Indonesia saja, tetapi banyak orang yang tidak diperbolehkan masuk Singapura.
"Setahu saya, ada pula seorang pendeta Kristen dari Amerika Serikat yang pernah tidak diperbolehkan masuk karena khotbahnya mengundang perpecahan," kata dia.
Oleh sebab itu, semua pihak diminta harus objektif dalam menilai dan melihat permasalahan yang menyangkut UAS tersebut.
"Harus objektif. Sebab, hal itu merupkan haknya Singapura sebagai negara berdaulat," ungkap Kunto.
Kunto juga menganggap wajar jika Singapura ingin memfilter siapa yang boleh masuk ke negaranya dengan hukum yang mereka buat.
"Apakah ini akan menimbulkan konflik Internasional? Menurut saya enggak. Singapura justru seakan mengatakan kalau mau masuk negara itu ya harus ikut aturan," tuturnya.(*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?