-
Jadwal & Lokasi SIM Keliling di Bali Senin 5 Juni 2023, Silakan Cek!
43 menit lalu -
Kalender Bali Senin 5 Juni 2023: Baik Bikin Undang-undang, Hindari Membangun Rumah
54 menit lalu -
Pencak Silat Absen di Asian Games 2023, Menpora Tetap Optimistis
59 menit lalu -
Menjelang MNEK 2023, Pesawat Bonanza Bermanuver dan Prajurit TNI AL Terjun Payung, Nih Lokasinya
44 menit lalu -
BPBD dan Damkar Denpasar Akan Jadi 2 OPD
40 menit lalu -
Menteri Bahlil Ungkap Data Pengangguran Indonesia
40 menit lalu -
Habib Ali: Gus Muhaimin Sangat Pas Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo atau Anies Baswedan
21 menit lalu -
Kasus Gigitan Anjing Rata-rata Seratusan Sebulan
30 menit lalu -
Unud Raih Penghargaan Pengelola Beasiswa ADik Terbaik
32 menit lalu -
Peran Penting Gajah Mada di 3 Raja Bikin Majapahit Disegani hingga Mancanagera
38 menit lalu -
Kemarau di Buleleng Paling Kering
38 menit lalu -
6 Fakta Pencairan Bansos Juni 2023, Penerima Kantongi Rp200 Ribu hingga Rp3 Juta
33 menit lalu
0
Kunjungan ke Desa Wisata Turun

Ini terjadi seiring tengah memasuki masa low season. "Ya, setelah Januari lalu sepi," ujar Anak Agung Ngurah Arimbawa selaku Ketua Pengelola Desa Wisata Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Jumat (17/3). Keadaannya tentu berbeda dengan keramaian waktu awal tahun. Waktu itu, kata Agung Arimbawa, tidak kurang 25-30 wisman mancanegara (wisman) yang tercatat beraktivitas, menikmati dan melakoni suasana kehidupan ala pedesaan di Desa Wisata Pinge. Di antaranya belajar menari maupun kegiatan lainnya. Sedangkan wisdom antara 90-110 orang. "Di luar itu, ada juga wisatawan yang datang hanya untuk menikmati suasana pedesaan, tidak sampai beraktivitas. Jumlahnya cukup banyak juga," lanjutnya.
Namun setelah Januari, kunjungan wisatawan mulai menurun. "Masih ada, tetapi tidak banyak. Ada tamu Belanda, 1-2 orang," ungkapnya.
Selama masa 'jeda' kunjungan ini, kata Agung Arimbawa, sengaja dimanfaatkan untuk melengkapi fasilitas penunjang wisata. Antara lain membuat meeting room, maupun memperbaiki dan merawat sarana penunjang lain, sehingga ketika kunjungan mulai ramai lagi yang diperkirakan pada Juni-Juli sampai Agustus, fasilitas penunjang semakin lengkap.
Tidak itu saja, saat tamu tak banyak berkunjung, pengelola Desa Wisata Pinge juga mengisi kegiatan peningkatan SDM, pelatihan merajut untuk ibu-ibu anggota PKK. "Tadi itu (kemarin) kolaborasi dengan mahasiswa KKN kampus IPBI dan Yayasan Ragam," kata Agung Arimbawa.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Tabanan I Ketut Aryana, membenarkan kunjungan wisatawan ke desa wisata menurun. "Terutama untuk kunjungan domestik," ucap Aryana yang juga pengurus Desa Wisata Selanbawak, Kecamatan Marga.
Sedangkan untuk wisman, kata dia, masih ada walau tidak banyak. "Kami minta teman-teman praktisi seperti guide, agar mengajak mampir tamu mereka jika kebetulan berada di DTW seperti Tanah Lot, Jati Luwih atau yang lain supaya wisman tidak sepi sama sekali," harap Aryana. *K17
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali