-
Rinov/Pitha Selamatkan Wajah Ganda Campuran Indonesia di Singapore Open 2023
59 menit lalu -
Hmm, Transaksi Mencurigakan Rp 60 Miliar Andhi Pramono Terendus
55 menit lalu -
Punya Kekuatan Elektoral, Erick Thohir Makin Potensial Diusung Maju Cawapres
43 menit lalu -
Tingkatkan Sektor Pariwisata, Lapak Kuliner Pantai Ampenan Direnovasi
43 menit lalu -
Inovasi Program Tabungan Emas oleh Pegadaian: Erick Thohir Dukung Edukasi Pengolahan Sampah
53 menit lalu -
Siswa SDN 12 Jimbaran Panen Eco Enzyme
52 menit lalu -
Awal Manis Anthony Sinisuka Ginting Pertahankan Gelar Juara Singapore Open
44 menit lalu -
Saran dari Prof Nurhasan soal Putusan MK tentang Masa Jabatan dan Usia Pimpinan KPK
31 menit lalu -
Kembali Calonkan Diri sebagai Ketum KOI 2023-2027, Raja Sapta Oktohari: Ini soal Melanjutkan Perjuangan!
54 menit lalu -
Kader PDIP Harus Menyimak Instruksi Megawati Soal Pengentasan Kemiskinan, Penting!
57 menit lalu
0
Krama Desa Adat Banjarangkan Melasti Berjalan Kaki Sejauh 5 Km

Krama menempuh perjalanan sejauh 5 Km dari Desa Banjarangkan ke lokasi melasti. Bendesa Adat Banjarangkan Ngakan Nyoman Muliawan mengatakan, prosesi melasti dengan jalan kaki ini sudah dilaksanakan sejak dulu.
Melasti dimulai dari pukul 07.00 Wita. Eedan (tahapan) melasti diawali nedunang pralingga (menurunkan benda suci) Ida Batara dari Pura Bale Agung, Puseh Sari. Selanjutnya pralingga berikut perlengkapan upacara kapundut (dijunjung) menuju Pantai Tegal Besar. Masing-masing palawatan (sasuhunan berupa jempana, joli, barong, rangda, dan pratima) katedunang menuju pantai. Perjalanan melasti diiringi gamelan baleganjur. Upacara melasti dipuput Ida Pedanda Gede Putra Manuaba dari Griya Gede Tusan, Kecamatan Banjarangkan.
Upacara melasti Desa Adat Banjarangkan diikuti 4 banjar adat dengan jumlah tiga palawatan yakni Barong Landung Pura Desa, Barung Bangkung Pura Puseh Sari, dan Barong Ket Pura Dalem Setra. "Berawal dari upakara di segara, dilanjutkan ngaturang mendak menuju catuspata Banjarangkan dan kembali ke Pura Bale Agung, Puseh Sari Banjarangkan," ujar Ngakan Muliawan. Melasti merupakan upacara untuk menyucikan diri sebelum Hari Suci Nyepi. Melasti dilaksanakan di sumber air seperti pantai, sungai, dan danau. Melasti untuk mohon ketentraman dan kerahayuan menjalankan Tapa Brata Penyepian. *wan
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali