-
Juergen Klopp Yakin Liverpool akan Kembali ke Final Musim Depan
42 menit lalu -
Nasib 300 Ribu Honorer K2 di Ujung Tanduk, Tolong, Berikan Solusi
53 menit lalu -
Satu Rumah di Agam Rusak Berat Tertimpa Pohon Tumbang
49 menit lalu -
Membludak! Warga Jakarta Antusias Lihat Mobil Formula E di Bundaran HI
48 menit lalu -
Twitter Berencana Rilis Fitur 'Circle' ke Banyak Pengguna
42 menit lalu -
Hari Pertama WSL 2022, Peselancar Indonesia Kalahkan Peringkat Satu Dunia
34 menit lalu -
Thibaut Courtois Jadi Pemain Terbaik Final Liga Champions, Klopp: Ada yang Salah
40 menit lalu -
Tafsir Pesan Jokowi, Wacana Presiden Tiga Periode Hidup Lagi
35 menit lalu -
Prakiraan Cuaca di Lampung Hari Ini, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Waspada!
58 menit lalu -
Wow! Dalam Sehari Raffi Ahmad Bisa Bermain Cinta Hingga 5 Kali
43 menit lalu -
Di Dalam Dompet Bermotif Bunga Tersimpan Barang Haram Jenis Sabu-sabu
36 menit lalu -
Marc Marquez Harus Jalani Operasi Lagi, Pol Espargaro: Kehilangannya Jadi Masalah bagi Honda
23 menit lalu
KPAI Buka-bukaan, DKI Jakarta Paling Banyak Aduan Kasus Ini

GenPI.co - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) blak-blakan mengumumkan Provinsi DKI Jakarta menempati posisi teratas dengan aduan kasus pelanggaran di bidang pemenuhan hak anak selama 2021.
Posisi kedua ditempati Provinsi Jawa Barat, lalu disusul Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
"Total aduan di bidang pelanggaran pemenuhan hak anak selama 2021 mencapai 2.971 kasus," ujar Ketua KPAI Susanto dalam Konferensi Pers Catatan 2021 dan Proyeksi 2022, Senin (24/1).
Dari angka tersebut, paling tinggi adalah klaster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif sebanyak 2.281 kasus (76,8 persen).
Lalu, diikuti klaster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, Kegiatan Budaya, dan Agama sebanyak 412 kasus (13,9 persen) dan Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan 197 kasus (6,6 persen).
"Terakhir ada klaster Hak Sipil dan Kebebasan sebanyak 81 kasus atau 2,7 persen," ungkapnya.
Menurut Susanto, tingginya aduan kasus pada klaster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif merupakan dampak dari pandemi covid-19.
Pasalnya, pandemi berdampak terhadap kondisi keluarga dan berefek domino pada pengasuhan anak.
Kasus yang paling sering diadukan selama 2021 adalah anak korban pelarangan akses bertemu orang tua sebanyak 492 aduan.
Kemudian, anak korban pengasuhan bermasalah atau konflik keluarga ada 423 kasus, serta anak korban pemenuhan hak nafkah sebanyak 408 aduan.
"Disusul aduan terkait anak korban pengasuhan bermasalah sebanyak 398 kasus dan anak korban perebutan hak kuasa asuh 306 aduan," kata Susanto.(*)
Video populer saat ini: