-
Harapan Liverpool Juara Liga Inggris Masih Ada, tapi Jurgen Klopp Justru Ragu
59 menit lalu -
Lalu Lintas Perdagangan Sapi Dihentikan, Ada yang Protes Keras
59 menit lalu -
UAS Ditolak Masuk Singapura, Kemlu: Itu Murni Datangnya dari Pemerintah di Sana
56 menit lalu -
Migor Sesuai HET, Larangan Ekspor Dicabut
56 menit lalu -
Masa Penahanan 6 Tersangka Binomo Diperpanjang, Berikut Daftar Namanya
54 menit lalu -
Dua Tetangga Bertarung Hingga Akhir di Liga Italia
30 menit lalu -
PA Merasakan Motor Baru dan Berfoya-foya Sebelum Diringkus, Begini Kronologinya
21 menit lalu -
2 Truk Kontainer Terlibat Kecelakaan di Jl. Solo-Semarang, Sopir & Kernet Tewas Seketika
17 menit lalu -
Datang Memberi Semangat, Yuni Shara Ungkap Kondisi Bob Tutupoly
7 menit lalu -
Netflix Umumkan Black Mirror Season 6 Segera Tayang
47 menit lalu -
Profil Ibrahim Ali Khan, Putra Tampan Saif Ali Khan dan Amrita Singh
29 menit lalu -
Usut Kasus Suap Ade Yasin, KPK Periksa 9 Saksi
21 menit lalu
Kornas-Jokowi Ungkap Motif Tolak IKN, Sindiran Telak bagi PKS

GenPI.co - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mendapat sorotan tajam terkait kritik terhadap proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Sebab, kader PKS Edy Mulyadi mengatakan, lokasi pemindahan itu sebagai 'tempat jin buang anak'.
Ketua Umum (Ketum) Kornas-Jokowi, Abdul Havid Permana angkat suara terkait tudingan dari PKS terhadap lokasi IKN baru.
Menurut dia, kader PKS yang melontarkan pernyataan itu seperti kaki tangan pihak asing.
"Mengapa beberapa pihak yang menolak pemindahaan IKN kami katakan antek asing? Sebab, pemindahaan itu sangat merugikan dan mengancam eksistensi Singapura sebagai pusat perdagangan," ujar Abdul Havid kepada GenPI.co, Senin (24/1).
Abdul Havid menjelaskan, penolakan tersebut bukan hanya dari kader partai, melainkan dari pengamat ekonomi.
Oleh karena itu, dia menduga keras pihak yang menolak IKN merupakan pelindung negara lain.
"Jadi, terlihat, kan, siapa yang sebenarnya antek asing?" ucapnya.
Selain itu, Abdul Havid menyinggung pernyataan partai di luar pemerintah yang menggaungkan Presiden Jokowi sebagai kaki tangan asing.
Menurut dia, hal itu tidak terbukti ketika alasan beberapa pihak yang berseberangan dengan pemerintah terlihat jelas sebagai pengikut negara lain.
"Selama ini, mereka selalu berteriak Jokowi sebagai antek asing. Namun, secara sikap dan tindakan terlihat jelas siapa yang antek asing yang sesungguhnya," tuturnya. (*)
Video populer saat ini: