-
3 Jenderal TNI Lulusan Akmil 1997 dengan Karier Moncer
52 menit lalu -
Timnas Indonesia dan Malaysia Ternyata Punya Kemiripan di FIFA Matchday Maret 2023!
42 menit lalu -
MotoGP 2023: Momen Joan Mir Bahagiakan Repsol Honda
50 menit lalu -
Aturan Bayar Tol Tanpa Sentuh Bakal Rampung Juni 2023, Ada Sanksi Bagi Pelanggar?
28 menit lalu -
Pernyataan Kontroversial Menteri Israel, Sebut Tak Ada Namanya Orang Palestina
35 menit lalu -
Hari Raya Nyepi 2023, Pelayanan SIM Keliling di Jakarta Diliburkan
40 menit lalu -
Raffi Ahmad Bertemu Bobby Nasution, Lalu Memohon Maaf kepada Warga Medan
40 menit lalu -
Info Lengkap Prakiraan Cuaca Hari Ini di Banten dari Pagi Sampai Malam
47 menit lalu -
Linda Klaim Kunjungi Pabrik Sabu di Taiwan Bersama Irjen Teddy Minahas, Ini Kata Polisi
34 menit lalu -
WNI Dipungut Biaya Rp4 Juta, Ini Penjelasan Bea Cukai
23 menit lalu -
Terungkap, Kecelakaan yang Tewaskan Syabda Belawa di Tol Pemalang Diduga karena Sopir Mengantuk
34 menit lalu -
Napi Rutan Serang Lakukan Perekaman E-KTP Menjelang Pemilu
32 menit lalu
KKP Soetta Kembali Perketat Pengawasan Penumpang

TANGERANG -- Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kini kembali memperketat pengawasan terhadap kedatangan penumpang penerbangan seiring penemuan kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Indonesia.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta Tangerang Naning Pranoto dalam keterangan tertulis diterima di Tangerang, Banten, Kamis (2/2/2023), mengatakan, peningkatan pengawasan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya penyebaran kasus Covid-19 di kawasan bandara. "Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk melakukan surveilen epidomologi melakukan tracing," kata dia.
Naning mengungkapkan, langkah utama dalam antisipasi terjadinya penularan subvarian Kraken ini yaitu dengan melakukan surveilen atau pelacakan dan tes yang ditindaklanjuti oleh tim kesehatan. Selain itu, tim Satgas Pengendalian Covid-19 Bandara Soetta bakal menganalisis para penumpang baik yang datang maupun bertolak terkait penerapan protokol kesehatan.
"Saat mereka masuk itu ada scan barcode PeduliLindungi. Kalau kodenya warna hijau, dia langsung jalan, lalu dilakukan termoscaner dan pengawasan petugas," ucap Naning.
Ia menjelaskan, dalam proses pemeriksaan itu jika ditemukan penumpang dengan suhu 37,5 derajat maka akan didampingi ke klinik KKP untuk dilakukan analis dokter pemeriksaan validasi. Penumpang yang lewat tapi suhu badannya tidak tinggi akan dilihat apakah terlihat letih, lesu atau batuk dan sebagainya.
"Petugas kami juga mengadvokasi orang itu untuk pergi ke klinik agar dilakukan validasi oleh dokter," kata dia.
Naning juga menuturkan, acuan protokol kesehatan masih mengacu pada SE 24/25 tahun 2022 tentang Pelaku Perjalanan yang diterbitkan Satgas Covid-19.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Indonesia hingga saat ini berjumlah tiga pasien, yang melibatkan pelaku perjalanan luar negeri dan kontak erat.
Berita Terkait
- Sri Mulyani Sampaikan Sejumlah Strategi Hadapi Tantangan ke Depan
- Kebijakan Presiden Efektif Tanggulangi Covid-19, Ekonom Optimistis Ekonomi RI Terus Tumbuh
- 11 Isu Kesehatan Jadi Sorotan pada 2023, Pakar: Karantina Tetap Perlu
- KKP Soetta Kembali Perketat Pengawasan Penumpang
- The Ark, Antariksa tidak Pernah Terlihat Semenakutkan Ini