-
Daftar Top Skor Liga Inggris 2022-2023: Pendatang Baru, Erling Haaland Permalukan Harry Kane hingga Mohamed Salah
41 menit lalu -
Top Skor SEA Games 2023 Itu Ternyata Jebolan ASAD Purwakarta
58 menit lalu -
Media Vietnam Kesal Timnas Indonesia U-22 Lepas dari Sanksi Adu Jotos di Final Sepakbola SEA Games 2023
59 menit lalu -
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini 29 Mei 2023, Cek Waktu Keberangkatannya
55 menit lalu -
Rebut Posisi Ketiga di F1 GP Monaco 2023, Esteban Ocon Senang Bukan Main
39 menit lalu -
Lima Negara Paling Aman di Dunia untuk Perempuan Solo Traveling
56 menit lalu -
Soal Gosip Nikah dengan Dito Mahendra, Nindy Ayunda: Saya Masih...
57 menit lalu -
HUT Ke-19 Tagana, Mensos Risma Cerita Pengalaman Berkesan Saat Bantu Korban Bencana
44 menit lalu -
Cegah calo tiket dan Bot, event olahraga dan lingkungan gunakan NFT
36 menit lalu -
Gelar Sinergitas Lintas Pesantren, Menag Yaqut: Bisa Jadi Raksasa Ekonomi Baru
58 menit lalu -
Gempa M4,4 Guncang Bolmut Sulawesi Utara
56 menit lalu -
Adi Wiryatama Ingin Salip Suara Made Urip
25 menit lalu
Kisah Penganut Non Muslim di Sri Lanka yang Ikut Puasa untuk Menangkal Rasisme
JAKARTA - Rehan Jayawickreme, seorang politisi muda yang mewakili oposisi utama di Sri Lanka, membuat pengumuman yang mengejutkan pada 13 April 2021.
"Saya umat Buddha dan mencoba sebaik mungkin mengikuti falsafah hidup Buddha," cuitnya di Twitter dilansir dari BBC, Jumat (24/3/2023).
BACA JUGA:
"Karena itu saya sangat menanti untuk berpuasa bersama saudara dan saudari Muslim saya selama bulan suci Ramadhan. Ini akan menjadi kali pertama saya [berpuasa], semoga berhasil."
Dia merupakan ketua Dewan Kota Weligama di selatan Sri Lanka dan sejak dimulainya Ramada pada 14 April di negara itu dia telah berpantang makan dan minum seharian.
BACA JUGA:

Setelah Buron 3 Tahun, Begal Sadis Ditangkap Tim Macan Linggau
Kebetulan pada tahun itu umat Muslim di Sri Lanka, yang mayoritas beragama Buddha, memulai ibadah puasa bersamaan dengan perayaan hari tahun baru yang dirayakan komunitas Sinhala dan Tamil.
Namun, keberagaman masyarakat di Sri Lanka mengalami guncangan 4 tahun lalu saat sekelompok militan Islamis menjalankan serangan bunuh diri atas tiga gereja selama perayaan Paskah, yang menewaskan hampir 270 jiwa.
Politisi Buddha itu mengaku keputusannya ikut berpuasa Ramadan dalam rangka mengatasi sentimen-sentimen anti-Muslim yang muncul pasca-serangan itu.
Akun Rehan Jayawickreme di Twitter pun langsung menerima banyak komentar yang mendukung inisiatifnya, walau turut merayakan Ramadan sebagai non-Muslim bukan sesuatu yang asing baginya.
Marianne David, seorang jurnalis yang bekerja di ibu kota Sri Lanka, Colombo, langsung cepat mengungkapkan bahwa dia pun melakukan hal serupa.