-
Tak Hanya Dipermalukan Monza 2-0 di Liga Italia 2022-2023, Juventus Juga Ditimpa Nasib Sial Lain!
56 menit lalu -
Dikonfirmasi Pelatih Zenit St Petersburg, PSG Tertarik Boyong Malcom di Bursa Transfer Januari 2023
46 menit lalu -
Demi Ganjar Presiden 2024, Ganjaran Buruh Berjuang Banten Siap Begerilya
52 menit lalu -
Pemain Asal Brasil Vitinho Resmi Dikontrak PSIS Semarang
47 menit lalu -
Tersingkir dari Piala FA, Liverpool Perpanjang Kutukan Juara Bertahan
32 menit lalu -
Gagal Juara Indonesia Masters 2023, Chico Berhasil Pecahkan Rekor
12 menit lalu -
Hendak Pulang Setelah Bermain di Indekos Temannya, Pejabat Bank di Riau Ditemukan Tewas
12 menit lalu -
Newcastle United Resmi Perkenalkan Anthony Gordon sebagai Rekrutan Baru
24 menit lalu
Kisah Panjandrum, Senjata Mematikan Sekutu yang Gagal Diproduksi Saat Perang Dunia II

JAKARTA - Selama Perang Dunia II, negara-negara berkekuatan besar berlomba memamerkan kemahirannya dengan adu canggih senjata militer. Namun, tak sedikit pula yang diciptakan unik dan tak lazim digunakan.
Salah satu senjata tersebut adalah Panjandrum. Senjata ini dirancang untuk mencapai kecepatan 60 mil per jam (96,5 km per jam) dan menghancurkan dinding beton setinggi 10 kaki (3 meter).
BACA JUGA: Kisah 20 Ribu Yahudi Diselamatkan China saat Perang Dunia II
Berbentuk seperti roda gerobak besar, senjata itu dilengkapi sekitar 70 roket dan dikemas dengan bahan peledak. Namun pada akhirnya, hal itu membuat Panjandrum terlalu berbahaya untuk dikerahkan dalam perang.
Awal Mula
Mengutip dari All Thats Interesting, Jerman merasa putus asa dalam menaklukan Inggris setelah melakukan serangan bom yang intens pada 1943. Pada saat yang sama pula, Sekutu berjuang untuk mendapat pijakan di Eropa.
Khawatir akan terjadi invasi yang melintasi Selat Inggris, Jerman telah membangun benteng pertahanan yang kuat di sepanjang garis pantai Eropa. Dikenal sebagai Tembok Atlantik, penghalang yang membentang dari Norwegia ke Spanyol.
BACA JUGA: 10 Senjata Paling Mematikan di Kancah Perang Dunia II
Tembok tersebut dibangun sangat kokoh, sehingga sangat sulit untuk diterobos. Oleh sebab itu, Directorate of Miscellaneous Weapons Development (DMWD) menciptakan sebuah senjata bernama Panjandrum.