-
ASPIMTEL pilih pengurus baru periode 2023-2026
55 menit lalu -
Dikembalikan Jaksa, Polri Lengkapi Berkas Perkara Ismail Bolong
56 menit lalu -
Strategi Sarwo Edhie Wibowo saat Pepera 1969
52 menit lalu -
Dana resmi implementasikan layanan BI-FAST
45 menit lalu -
5 Fakta Pertemuan Jokowi-Megawati di Istana, Apa Saja yang Dibahas?
59 menit lalu -
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun
45 menit lalu -
Prakiraan Cuaca Bali Sehari Sebelum Nyepi: 4 Kabupaten Hujan, Dominan Cerah Berawan
58 menit lalu -
Tesla Jadi Investasi di Indonesia? Luhut: Pembicaraan Sudah Sangat Maju
37 menit lalu -
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo, Selasa 21 Maret 2023
37 menit lalu -
Cuaca di Sumsel, Selasa 21 Maret, Berpotensi Hujan Sedang dan Lebat, Waspadalah
44 menit lalu -
Curhat Fatimah Ditagih Bea Cukai Rp4 Juta Gegara Kirim Piala, Kemenkeu Minta Maaf
41 menit lalu -
5 Calon Juara Liga Eropa 2022-2023 Memasuki Perempatfinal, Nomor 1 Manchester United
30 menit lalu
Kini, Penduduk Jepang bisa Dapat 10.000 Yen dengan "Menipu" Penipu!
Meski kerap dibilang aman, bukan berarti Jepang bebas dari tindak kriminal. Bahkan, penipuan cukup marak lho di Jepang. Dan penipuan “ore ore” adalah salah satu penipuan tertua dan paling lazim ditemukan di Jepang. Penipuan ini diawali saat seorang penipu menelepon seseorang (biasanya lansia) dan mengatakan “Ore da,” alias “Ini aku.” Jadi, si penipu bermaksud agar korbannya menganggap mereka adalah putra atau cucu mereka. Dan jika korban curiga dan menanyakan “Siapa ini?” si pencuri akan mengeluarkan taktiknya: “Ini aku lho! Kau mengenal suaraku kan?”
Berikutnya, si penipu akan mengatakan pada korbannya bahwa ia butuh uang cepat. Biasanya sih, alasannya adalah karena ada kesalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya.
Contohnya:
“Aku kehilangan koper berisi uang perusahaanku! Dan jika aku tak menggantinya, mereka akan memecatku.”
Cerita seperti di atas sangat umum sebagai alasan para penipu. Nah biasanya, saat korban akan menyerahkan uangnya, “anak/cucu” ini mengaku tak bisa bertemu langsung dan meminta agar korban bertemu dengan rekan kerjanya (penipu) untuk mengambil uang itu. Atau bisa juga mereka mengatakan agar korban mengirimkan uang mereka ke suatu akun tertentu.

Penipuan semacam ini memang kejam, karena memanfaatkan budaya Jepang yang sangat menghargai tanggung jawab profesional dan kekeluargaan. Tiap tahunnya, pasti ada saja lansia yang termakan penipuan ini dan kehilangan berjuta-juta yen. Tapi tenang saja, kini lansia dan orang-orang di Jepang tak perlu takut lagi dengan penipuan ore-ore ini!
Per 1 Mei lalu, Kepolisian Prefektur Aichi Area Minami yang melayani dan menjaga kota Distrik Minami di Kota Nagoya, meluncurkan sebuah aspek baru dari Operation Pretend to Be Fooled. Program lawan tindak kriminal baru ini akan meminta agar orang-orang yang pernah ditipu dengan cara penipu yang mengklaim kalau orang tercinta mereka butuh uang agar segera menghubungi pihak kepolisian lalu bekerja sama dengan mereka untuk menciduk si penipu. Untuk setiap kasus kerja sama yang membuat polisi berhasil menciduk penipu, korban akan mendapat 10.000 yen.

Kepolisian Aichi membuat sistem tersebut menyusul peningkatan penipuan ore ore baru-baru ini di prefektur tersebut, meskipun saat ini hanya penduduk di Area Minami saja yang bisa mendapatkan hadiah yang didanai oleh Asosiasi Pencegahan Kejahatan Daerah Minami Nagoya ini.
Seorang juru bicara Kepolisian Area Minami juga mengatakan bahwa selain menciduk penjahat, mereka berharap program ini akan membantu meningkatkan kesadaran akan penipuan ore ore dan mendorong masyarakat agar lebih waspada.