-
KPK Proses Dugaan Korupsi Kouta Rokok Kena Cukai di Kepri
59 minutes ago -
Biodata dan Agama I Wayan Koster Gubernur Bali yang Tolak Timnas Israel U-20 Bertanding di Pulau Bali
54 minutes ago -
Pakar Terorisme: Jihadis Sudah Siapkan Aksi Teror untuk Israel di Indonesia
49 minutes ago -
Direksi-Komisaris BUMN Rangkap Jabatan Dilarang Terima Gaji Double
59 minutes ago -
Cegah Tindak Kejahatan Jalanan, Polres Metro Depok Minta Remaja Harus di Rumah Pukul 22.00 WIB
56 minutes ago -
Bali United Berambisi Akhiri Paceklik Kemenangan saat Hadapi Arema FC
44 minutes ago -
Aldila Jelita Tidak Mau Lagi Pakai Nama Indra Bekti
57 minutes ago -
Pangeran MBS Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dalam Lawatannya ke Madinah
54 minutes ago -
Divonis 16 Bulan Penjara, Boymin Pikir-Pikir Ajukan Banding
59 minutes ago -
Marko Simic Belum Puas Minta Persija Bayar Rp20 Miliar
55 minutes ago -
Prediksi: Turki vs Kroasia
32 minutes ago -
Pemkab Badung Ingin Jadi Penentu Penurunan Stunting Nasional
14 minutes ago
Ketika Ferdy Sambo Tertekan dengan Video Viral soal Eksekusi Mati

JAKARTA - Terdakwa Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo menyampaikan pleidoi terhadap tuntutan jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntutnya 12 tahun penjara.
Ia, dengan nada berat, mengaku tertekan saat diperlihatkan video yang sempat beredar di media sosial, yang memperlihatkan eksekusi mati pada dirinya, dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal tersebut disampaikan oleh Ferdy Sambo saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi, tuntutan penjara seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
"Majelis Hakim Yang Mulia, dalam satu kesempatan di awal persidangan, bahkan Penasihat Hukum pernah menunjukkan sebuah video viral di masyarakat yang menggambarkan prosesi eksekusi mati terhadap diri saya sebagai terdakwa," ujar Sambo di ruang sidang.
"Padahal persidanganpun masih berjalan dan jauh dari putusan pengadilan," jelas dia.
Dalam hal ini, video terkait eksekusi mati tersebut hanya ada satu yang beredar. Menurut Sambo, hal itu juga berdampak pada keluarganya.