-
Hasil Lazio vs Fiorentina di Liga Italia 2022-2023: Biancocelesti Ditahan La Viola 1-1
55 menit lalu -
Persija Jakarta Bersaing dengan Persib Bandung di Klasemen Liga 1 2022-2023, Riko Simanjuntak Beri Peringatan Begini
45 menit lalu -
Ken Kawauchi Gabung Honda, Alex Rins Kian Percaya Diri Tatap MotoGP 2023
42 menit lalu -
Ramalan Zodiak Hari ini: Cancer Jangan Boros, Libra Bisnis Baru, Aquarius Karier Menanjak
55 menit lalu -
Juara Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Ungkap Perasaannya Usai Akhiri Penantian Gelar Super 500
55 menit lalu -
Gelar Konsolidasi Songsong Pemilu 2024, Perindo Pesisir Barat Siapkan Program Pro Rakyat
57 menit lalu -
Terungkap! Ada Perjanjian Politik Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Apa Isinya?
54 menit lalu -
Juara Indonesia Masters 2023, Jonatan Christie Cetak Sejarah Baru
25 menit lalu -
Asnawi Mangkualam Tegaskan Satu Hal Usai Jadi Penggawa Baru Jeonnam Dragons
25 menit lalu
Ketat Banget! Begini Seleksi dan Pelatihan Calon Astronaut di NASA

WASHINGTON -- Banyak anak yang bercita-cita menjadi astronaut. Keren, seorang astronaut bisa pergi ke luar angkasa. Tapi, apa saja syarat menjadi astronaut dan pelatihan apa saja yang harus dijalani?
Astronaut adalah sebuah profesi yang sangat kompetitif. Untuk astronaut Badan Antariksa Amerika (NASA) pada 2021 hanya memilih 10 kandidat dari lebih dari 12.000 pelamar.
Dilansir dari Sciencealert, Ahad (27/11/2022), persyaratan untuk melamar menjadi astronaut NASA antara lain kewarganegaraan AS dan gelar master di bidang STEM, seperti teknik, ilmu biologi, atau ilmu komputer. Astronaut harus dalam kondisi yang baik dan mampu lulus ujian fisik NASA.
Sejak NASA mengumumkan kelas astronaut pertamanya pada 1959, lebih dari 350 orang telah menjadi astronaut. Dalam postingan blog tahun 2020, Anne McClain, seorang astronaut NASA, menyimpulkan apa yang dicari agensi tersebut untuk penjelajah ruang angkasa di masa depan: "Bersikaplah mudah beradaptasi, dapat dipercaya, ulet, dan berorientasi pada detail."
Pelatihan ketat
Setelah proses seleksi, calon astronaut NASA, yang dikenal sebagai ASCAN, menjalani kursus pelatihan selama dua tahun untuk menjadi astronaut yang memenuhi syarat. NASA melatih astronautnya di berbagai lingkungan.
Calon astronaut akan diuji keberaniannya di kolam besar dan gurun panas. Untuk mempersiapkan pekerjaan di luar jangkauan pesawat ruang angkasa, para astronaut berlatih di bawah air di kolam dalam ruangan yang besar. Calon astronaut harus menyelam ke dalam kolam mensimulasikan gayaberat mikro, atau lingkungan tanpa bobot, yang akan mereka alami saat bekerja di luar angkasa.
Menggunakan mock-up pesawat ruang angkasa di kolam renang, astronaut berlatih berjalan di luar angkasa. NASA melakukan pelatihan spacewalk paling modern di Neutral Buoyancy Laboratory di Johnson Space Center di Houston, Texas.
Kolam besar berisi 6,2 juta galon air merupakan tiruan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Di kolam itu, astronaut dapat berlatih menggunakan perangkat keras di lingkungan tanpa bobot.
Astronaut juga menjalani pelatihan bertahan hidup gurun. Pelatihan ini sebagai simulasi jika terjadi pendaratan darurat. Sejak 1959 astronaut NASA telah mempelajari teknik bertahan hidup, seandainya mereka harus melakukan pendaratan darurat di daerah terpencil.
Pada 1964, astronaut Apollo 11 melakukan perjalanan ke Nevada untuk menghabiskan tiga hari di gurun yang panas dan kering serta melatih keterampilan bertahan hidup. Astronaut NASA berlatih di padang pasir karena lingkungannya paling mirip dengan planet asing.
Sebagai bagian dari pelatihan untuk misi roket Artemis, NASA melakukan dua pelatihan lapangan di gurun Arizona, yang mirip dengan Bulan.
Calon astronaut juga menjalani pemeriksaan psikologis dan psikiatris untuk menyingkirkan mereka yang tidak cocok untuk perjalanan luar angkasa. Perlu diketahui bahwa perjalanan luar angkasa membawa beban mental tersendiri.
Pergi ke luar angkasa adalah stres yang sangat tinggi. Pada 2016, program penelitian manusia NASA merilis sebuah laporan yang menemukan anggota kru mengalami perubahan tidur, paparan radiasi, pergeseran gravitasi, dan isolasi yang lama saat berada di luar angasa. Setelah menjadi astronaut, anggota kru di ISS secara rutin berbicara dengan staf medis, termasuk psikolog, melalui konferensi video pribadi.
- Pesawat Ruang Angkasa Orion NASA Sempat Hilang Kontak
- Satelit Mini NASA Berhasil Capai Orbit di Sekitar Bulan
- Begini Penampakan Bumi yang Diambil dari Ketinggian 92 Ribu Kilometer
- Pelatih Portugal Belum Temukan Penyebab Cedera Danilo Pereira
- Ingin Turunkan Kolesterol? 5 Cara Alami Ini Bisa Membantu Anda