-
Madrid Kalah dari Tim Divisi Tiga, Zidane: Kami Sudah Berusaha Sekuat Tenaga
55 menit lalu -
Thailand jadi Lokasi Ekspansi Terbaru Upbit
36 menit lalu -
Bendesa Adat di Bangli Diadu Mapidarta Bali
53 menit lalu -
Ketut Cita Siap Pertajam Catatan Lari 800 Meter
49 menit lalu -
Jangan Konsumsi Suplemen Herbal Ini Bila Mau Masuk Ruang Operasi
45 menit lalu -
Tak Mampu Menahan Air, Waduk Semanyam Jebol
38 menit lalu -
PDAM Jembrana Buatkan Koneksi Pipa Sementara
51 menit lalu -
BSSN dan Huawei gelar lokakarya Honeynet Project
55 menit lalu -
Disney Plus Hotstar Ungguli Netflix di Indonesia Soal Jumlah Pelanggan
45 menit lalu -
Badung Tuntut Kepastian Porprov
52 menit lalu -
Dukung Kemajuan Nasional, BRI Fasilitasi Layanan Keuangan Pertamina Lubricants
47 menit lalu -
Sepak Terjang 3 Calon Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi
45 menit lalu
Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Mal AS

WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam aksi penembakan di Mayfair Mall di Wauwatosa, Wisconsin, AMerika Serikat, Jumat waktu setempat.
"Tidak terdapat WNI yang menjadi korban pada penembakan di Maryland Mall, Wisconsin AS," tulis keterangan tertulis Kemlu yang diterima, Sabtu (21/11/2020).
DIketahui, sebanyak delapan orang terluka dalam aksi penembakan di Mayfair Mall di Wauwatosa, Wisconsin, Jumat waktu setempat. Sementara pelaku diketahui berhasil melarikan diri.
"Tujuh orang dewasa dan satu remaja dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka," kata Kepala Polisi Wauwatosa Barry Weber dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga : Di Tengah Keterbatasan, Anak Buruh Tani Ini Berhasil Raih Gelar Doktor
Kepolisian setempat mengatakan insiden tersebut dimulai sebelum jam 3 sore waktu setempat. Ketika itu, petugas mendapatkan panggilan tentang penembakan di mal. Petugan menyatakan para saksi melaporkan mendengar hingga selusin tembakan.
"Penembak tidak lagi berada di lokasi saat personel darurat tiba," kata Weber.