-
Klasemen Sementara Perolehan Medali SEA Games 2021, Selasa 17 Mei 2022 Pukul 07.00 WIB: Tempel Singapura, Indonesia di Atas Malaysia
48 menit lalu -
Harga Minyak Naik Usai Lockdown Shanghai Dilonggarkan
52 menit lalu -
Alexandre Polking Lontarkan 2 Sindiran untuk Shin Tae-yong
43 menit lalu -
Operasi Ketupat Lebaran 2022 Berhasil, Santunan Jasa Raharja Ditekan
12 menit lalu -
Menengok Karya Belasan Perupa di Kota Malang dalam Media Kertas
59 menit lalu -
HBA Mei 2022 Turun, Cek Pergerakan Emiten Batu Bara Hari Ini
18 menit lalu -
Cuaca Jawa Tengah: Pantura Barat dan Pegunungan Berpotensi Hujan Lebat
55 menit lalu -
Jelang Thailand Open 2022, Malaysia Waspada Shesar Rhustavito
31 menit lalu -
Oscar Mitra Sukses Sejahtera (OLIV) IPO Hari Ini, Cek Profil Lengkapnya
56 menit lalu -
Dikalahkan Newcastle, Granit Xhaka Kritik Keras Rekan-Rekan Setimnya
45 menit lalu -
Sapi Ternak Luar Daerah Dilarang Masuk ke Aceh Barat
33 menit lalu -
Belah Sungai Bengawan Solo, Jembatan Kaliketek Jadi Saksi Perjuangan Melawan Belanda
49 menit lalu
Kemlu: 6 WNI di Tonga Selamat dari Bencana Letusan Gunung Api
JAKARTA - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha menyampaikan informasi bahwa saat ini terdapat enam WNI yang berada di Tonga, dari yang sebelumnya disebutkan lima orang. Kemenlu menyatakan bahwa seluruh WNI dalam kondisi selamat.
KBRI Wellington di Selandia Baru pun sudah melakukan komunikasi dengan keenam WNI tersebut.
"Alhamdulillah kabar berita baik, WNI di Tonga sudah dapat kami hubungi dan sudah bisa dipastikan dalam kondisi selamat. Kontak dilakukan atas kerja sama KBRI Wellington dengan High Commission New Zealand di Tonga, dan sudah dilakukan komunikasi dengan WNI dan kondisi mereka selamat," kata Judha dalam konferensi pers di Jakarta (20/1/2022).
Judha menjelaskan, dari enam WNI yang ada di Tonga, sebanyak tiga di antaranya berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) dan satu orang merupakan penghubung atau mitra kerja KBRI Wellington, Thomas Egbert. Sementara, dua orang lainnya masih ditelusuri profesinya.
Sementara itu, terkait distribusi bantuan ke Tonga, pihak Kemenlu menyebut masih berkoordinasi terus dengan pihak terkait. Kemenlu menyebut sejauh ini RI telah memberikan opsi bantuan untuk negara tersebut.
"Kita sejauh ini masih butuh informasi. Saat ini sedang dibahas apa kita bantu secara kebencanaan atau rekonstruksi," ungkapnya.
Judha menambahkan, bagi warga yang memiliki keluarga di Tonga yang belum dapat dihubungi untuk segera menghubungi KBRI Wellington dan Direktorat Perlindungan WNI. "Bagi keluarga yang mengetahui ada kerabatnya di Tonga kiranya menghubungi hotline KBRI Wellington di +64 21713167dan Direktorat Perlindungan WNI di hotline +62 81290070027."
Diketahui, letusan gunung berapi bawah laut di Tonga, Sabtu (15/1/2022) berdampak pada munculnya tsunami yang membanjiri garis pantai Pasifik dari Jepang hingga Amerika Serikat (AS).
Selain gelombang tsunami, letusan gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai yang berjarak sekitar 65 km dari Ibu Kota Tonga, Nuku'alofa juga mengakibatkan lumpuhnya jalur komunikasi.
Karena komunikasi masih belum pulih, maka apa yang terjadi di Tonga belum bisa diketahui secara utuh dan menyeluruh. Termasuk soal keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) di negara itu.
"Terdapat 5 WNI di Tonga saat kejadian. Kelima WNI tersebut diketahui tinggal di Nuku'alofa. Belum diketahui kondisi mereka saat ini karena komunikasi yang terputus," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.