-
Kecewa Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20 2023, Akmal Marhali: Mereka yang Bikin Batal Harus Bertanggung Jawab!
45 menit lalu -
Komentari Gagalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Stefano Lilipaly: Tambah Lucu
57 menit lalu -
5 Fakta Menara Saidah Viral Menyala Merah, Dulu Perkantoran Mewah
55 menit lalu -
Bakti Sosial Terapi Sengat Lebah
47 menit lalu -
Simak Jadwal Imsak dan Buka Puasa Banyumas Raya, Kamis 30 Maret 2023
51 menit lalu -
Coach Gilbert Ungkap Biang Kerok Kekalahan Beruntun PSIS Semarang, Hmmm
41 menit lalu -
Dua Gempa Bumi hingga M4,9 Guncang NTB Jelang Sahur
54 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Magelang Raya Hari Ini, Kamis 30 Maret 2023
46 menit lalu -
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kudus, Jepara, Pati, Blora, Rembang, 30 Maret 2023
56 menit lalu -
FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia Saat Stadion Manahan Sudah Siap
41 menit lalu -
5 Kisah Inspiratif Jenderal Hoegeng, Sosok Polisi Jujur dan Antikorupsi
31 menit lalu -
Usai Cabut Status Tuan Rumah Indonesia, FIFA Bakal Jumpa Federasi Sepakbola Argentina Bahas Piala Dunia U-20 2023
16 menit lalu
Kemenag Ajak UIN Walisongo Perbanyak Narasi Moderasi Beragama di Dunia Maya

SEMARANG--Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, mengajak para pejabat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang untuk terus menarasikan moderasi beragama di dunia maya.
Hal ini bisa dilakukan para pejabat UIN Walisongo dengan memperkaya berbagai tulisan maupun video dengan narasi- narasi Islam yang indah dan damai untuk menyejukkan umat beragama.
"Sentimen itu --paling mudah 'diaduk- aduk'-- menggunakan isu- isu agama, di sinilah peran para pejabat UIN Walisongo untuk melakukan kontra narasi, dengan memperbanyak menarasikan Islam yang positif dan menyejukkan umat beragama," ungkapnya, dalam keterangan pers kepada Republika, Jumat (3/2).
Ihwal ini, lanjut Wibowo, juga telah ditekankannya kepada para peserta Training of Trainer (ToT) 'Penguatan Moderasi Beragama' bagi Pimpinan UIN Walisongo Semarang, di Balai Diklat Keagamaan Semarang, baru- baru ini.
Ia tidak mengesampingkan bahwa dakwah secara langsung dalam majelis masih sangat penting dilakukan mulai dari lingkungan paling bawah, seperti lingkungan sekitar rumah atau Rukun Tetangga (RT) masih sangat penting di era sekarang.
Namun dakwah melalui dunia maya itu juga tidak kalah penting dilakukan. Terlebih 'pelintiran' agama dan politik di era digital juga cukup massif untuk membuat masyarakat seolah- olah tidak memperhatikan rakyat.
Rakyat berhasil diauk- aduk emosinya dengan narasi- narasi serta framing- framing tentang islamphobia di dunia maya.
Dakwah di dunia maya memberikan pemahaman moderasi beragama ke publik. "Tak terkecuali juga manfaatnya bagi bangsa Indonesia yang plural dan sangat beragam ini," tandasnya.
Sepakat dengan Wibowo, Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq menyampaikan, sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki komitmen untuk menyebarluaskan cara pandang moderasi beragama.
Terlebih Kemenag RI menjadi pioneer moderasi beragama. Jika ini dapat dilakukan, maka segenap jajaran pejabat di lingkungan UIN Walisongo harus menjadi 'hiroh' dan kekuatan untuk menjadi agen moderasi beragama," ungkapnya.
Berita Terkait- Kemenag Riau Tegaskan tak Ada Calon Jamaah Haji yang Tarik Setoran Awal
- Komisi Eropa Tunjuk Koordinator Baru Perangi Diskriminasi Anti-Muslim
- Forum Muslim Eropa Kecam Pembakaran Alquran
- Perang AS-Cina Menjelang?
- Pilar: Alun-alun Pondok Aren Dibangun Tahun Ini