-
Asian Games 2023: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-24 vs Timnas Korea Utara U-24, Live di RCTI!
46 menit lalu -
Plaza Atrium Senen Diijual, Begini Kondisinya Sekarang
51 menit lalu -
Mobil Pickup Tabrak Tiga Kendaraan di Simpang Buah Batu Bandung, Pengemudi Tewas Terjepit
43 menit lalu -
Kurir Narkoba Ditangkap di Palembang, 19 Ribu Ekstasi Asal Pekanbaru Disita
40 menit lalu -
RI Bentuk PalmCo, Kemitraan Perusahaan Sawit dan Petani Bisa Lebih Efisien
36 menit lalu -
Prediksi: Empoli vs Inter Milan
53 menit lalu -
Daftar Tokoh Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, Ada Pengusaha hingga Mantan Panglima TNI
39 menit lalu -
WNA Inggris Tampar Polisi Lalu Lintas di Bali, Diusir dan Dimasukkan Daftar Penangkalan
27 menit lalu -
3 Cara Efektif untuk Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan
33 menit lalu -
Bhayangkara Presisi Indonesia Siap Menaklukkan Persib, Pelatih: Sepak Bola Bukan Matematika
33 menit lalu -
Menaker Sebut Program BLK Komunitas Solusi Bagi Lulusan Pesantren Bersaing di Dunia Kerja
20 menit lalu -
OSO Merespons Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024
33 menit lalu
Karhutla Marak Terjadi, BNPB: 99% Pasti Disebabkan Faktor Manusia
JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin marak terjadi pada 2023. Bahkan, menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), karhutla pada tahun ini sudah hampir melebihi total kejadian bencana hidrometeorologi basah.
Kejadian karhutla yang sempat menghebohkan masyarakat yakni kebakaran di Lembah Savana atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, buntut suar atau flare saat foto prewedding.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pun mengatakan bahwa kebakaran yang marak terjadi 99% disebabkan oleh faktor manusia.
BACA JUGA:
"Memang kita tidak bisa dipungkiri ya tadi seperti saya bilang kalau misalkan kita bicara kebakaran itu 99% itu pasti faktor manusia, baik sengaja maupun tidak sengaja," kata Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (19/9/2023).
Meskipun, kata Aam, saat ini Indonesia sedang berada di fase musim kemarau ditambah dengan menguatnya fenomena El Nino, namun hal ini hanya efek katalis sebagai penyebab karhutla. Di balik itu, ada tangan manusia yang membuat api sehingga terjadi kebakaran.
BACA JUGA:
"Meskipun yang kita harapkan kondisi kemarau atau El Nino yang kita sebut sebagai efek katalis ya, tapi bukan penyebab, jadi bukan musim kemaraunya yang menyebabkan api, yang menyebabkan api itu ada intervensi manusia. Alamnya enggak bisa tiba-tiba muncul api, muncul kebakaran, enggak mungkin. (Penyebab) utama adalah manusia, pasti manusia," tambah Aam.
Lebih lanjut, Aam mengingatkan agar masyarakat tidak menimbulkan kejadian kebakaran. Dia pun mendorong jika terdeteksi titik api harus segera ditindaklanjuti dengan upaya pemadaman.