-
Cek Fakta: Negara Kritis, Bank Indonesia Cetak Uang Rp 300 Triliun
45 menit lalu -
Thomas Tuchel Tak Bisa Tolak Tawaran Chelsea
39 menit lalu -
Strategi Komisi X Terkait Perjuangan Guru Honorer Menjadi PNS
49 menit lalu -
PAG Sukses Kapalkan LNG Cargo Perdana dari PLB Arun untuk Tujuan Internasional
57 menit lalu -
Legislator Linda Megawati Pertanyakan Komitmen Calon Dewas BPJS Ketenagakerjaan
50 menit lalu -
Indonesia Sikat Kapal Tanker Iran, Kok China Menuntut Penjelasan?
53 menit lalu -
Jadwal NBA 28 Januari 2021 : Sixers vs Lakers Live di Vidio
48 menit lalu -
Vaksin Covid-19 Tiba di Kota Pariaman, Besok Langsung Dilakukan Vaksinasi Terhadap Nakes
36 menit lalu -
Leon Agusta Institute Kembali Memulai Program Gerakan Sumbar Makmur yang Sempat Tertunda
58 menit lalu -
Erling Haaland: Arsenal Bakal Bahagiakan Martin Odegaard
55 menit lalu -
Jose Mourinho Berharap Dele Alli Tak Jadi Pindah ke PSG
25 menit lalu -
BWF World Tour Finals: Ratchanok Intanon Dipukul Penggemar, Greysia/Apriyani Catat Rekor
50 menit lalu
Kapal Induk AS Bergerak ke Teluk Persia Setelah Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh, Ada Apa?

WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal induk USS Nimitz ke Teluk Persia. Aktivitas itu diketahui setelah tersiar kabar ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh di timur Teheran.
Jurnalis CNN, Barbara Starr, memperoleh informasi dari sumber Pentagon menyebut pengerahan armada tempur AS ke Teluk Persia merupakan bagian dari operasi pengamanan penarikan pasukan AS di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya, dan tidak terkait dengan pembunuhan Fakhrizadeh.
BACA JUGA: Ahli Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Tewas Dibunuh, Begini Kronologinya
Barbara melaporkan, Sabtu (28/11/2020), berdasarkan pernyataan seorang sumber yang tidak disebutkan namanya, armada perang AS yang didukung kapal perusak berpeluru kendali akan segera melanjutkan operasi di wilayah Teluk Persia.
Kapal-kapal tersebut, kata sumber, bersiaga memberikan dukungan perlindungan saat pasukan AS keluar dari Iran dan Afghanistan pada pertengahan Januari di bawah perintah Presiden Donald Trump.
Trump telah menandatangani kesepakatan dengan milisi Taliban pada bulan lalu untuk menarik mayoritas pasukan AS dari Irak dan Afghanistan sebagai bagian persetujuan damai sebelum dia meninggalkan jabatannya.
Pejabat keamanan AS mengatakan keputusan mengerahkan kapal induk USS Nimitz dan armada laut lainnya dikeluarkan sebelum munculnya berita mengenai tewasnya ilmuwan nuklir kenamaan Iran, Mohsen Fakhirzadeh pada Jumat (27/11/2020) waktu setempat.
BACA JUGA: AS dan Israel Rencanakan Serangan ke Iran di Hari-Hari Terakhir Pemerintahan Trump
Walaupun dua hal tersebut tidak saling terkait, pejabat keamanan AS menegaskan bahwa pengerahan kapal induk sekaligus mengirim pesan kuat "antisipasi yang meningkat" pada Republik Islam Iran yang telah bersumpah akan memberikan respons tegas membalas pembunuhan Mohsen.
Sebelumnya, AS mengarahkan kapal induk USS Nimitz menjauh dari Teluk Persia awal bulan ini untuk bergabung dengan Angkatan Laut India, Jepang dan Australia dalam latihan perang laut di Laut Arab yang dikenal dengan Quad.