-
Wah! Perbedaan Penetapan Idul Adha Muhammadiyah-Pemerintah Bisa Sampai 2046
59 menit lalu -
Piala AFF U-19 2022: Media Vietnam Soroti Kemarahan Shin Tae-yong Kelar Laga Timnas Indonesia U-19 vs Timnas Vietnam U-19
31 menit lalu -
Cristiano Ronaldo Minta Man United untuk Melepasnya Musim Panas Ini
47 menit lalu -
Harga Cabai Bikin Ibu-Ibu Teriak, Rp6.000 Cuma 10 Biji
28 menit lalu -
Pengumuman! Lowongan CPNS 2022 Segera Dibuka, Lengkapi Syaratnya Sekarang
42 menit lalu -
Saksikan Filipina vs India di Kualifikasi FIBA World Cup 2023, Live di iNews!
37 menit lalu -
Pekan Depan, Barcelona Umumkan Secara Resmi Kedatangan Franck Kessie dan Andreas Christensen
46 menit lalu -
Harga Emas Pegadaian, Minggu 3 Juli 2022, Jual atau Beli?
15 menit lalu -
Kapal Derek Tenggelam Dihempas Badai, 27 Orang Hilang
56 menit lalu -
Adaptasi Jajang Mulyana Pikat Hati Coach Teco, Kinerjanya Mengesankan
55 menit lalu -
Pengangkatan PNS dari Honorer K2 Spesial untuk Papua, Lainnya Bagaimana?
53 menit lalu -
Sontoloyo, Alasan Pelaku Tembak Pendeta Fernando Tambunan Gara-gara Uang Rp 50 Ribu
55 menit lalu
Kahar Muzakkar, dari Pengawal Bung Karno hingga Pilih Jadi Pemberontak

JAKARTA - Kahar Muzakkar merupakan serdadu asal Bugis, Sulawesi Selatan, yang dicap sebagai pemberontak setelah sebelumnya berjuang dalam mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, namanya naik ke pentas kemiliteran dan cemerlang di era kemerdekaan dan menjadi salah satu pengawal kesayangan Presiden Soekarno.
Kahar memberontak lantaran tuntutan agar pasukan Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) pimpinannya masuk menjadi tentara namun tak mendapat restu Bung Karno.
Kahar lahir 24 Maret 1920 dari keluarga bangsawan Bugis di Lanipa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dengan nama lahir Achmad Nur Fatoni.
Dikutip dari buku "100 Tokoh yang Mengubah Indonesia", pendidikan Kahar tak hanya dijalani di Sulawesi, tapi juga sampai ke Jawa dengan mengikuti Sekolah Muallimin Muhammadiyah.
Baca juga: Pemberontak Berhasil Duduki Kota Warisan Dunia Unesco
Dari situ, Abdul Kahar Muzakkar atau kadang ada yang menyebutnya Abdul Qahhar Mudzakar, mulai ikut pergerakan pemuda yang menentang pemerintahan Hindia-Belanda.
Baca juga: Peristiwa 14 Mei: Percobaan Pembunuhan Soekarno hingga Lahirnya Mark Zuckerberg
Ketika tentara pendudukan Jepang masuk ke Indonesia, Kahar yang sudah kembali ke Makassar turut bereuforia soal kedatangan "saudara tua" itu. Antusiasme Kahar ditunjukkan dengan menjadi pegawai Nippon Dohobu. Sayang, terjadi konflik antar saudara yang membuatnya "terbuang" dari Makassar, hingga akhirnya menyeberang lagi ke Solo.