-
Tak Temukan Bukti, Bareskrim Gugurkan 2 Laporan Terkait Brigadir J Ini
52 menit lalu -
Apeksi Sukses Gelar Rakernas 2022 di Padang, Warga Antusias Ikuti Rangkaian Acara
23 menit lalu -
Soal RKUHP, Pemerintah Didorong Libatkan Praktisi Hukum
58 menit lalu -
Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J Fakta Tidak Adanya Kekerasan Seksual ke Istri Sambo
50 menit lalu -
6 Penggawa Anyar Barcelona Tak Masuk 17 Daftar Pemain Musim Ini, Barcelona Tanpa Robert Lewandowski di Laga Perdana Liga Spanyol 2022-2023?
17 menit lalu -
Kuasa Hukum Ferdy Sambo Terancam Dipidana Jika Terlibat Merekayasa Informasi
18 menit lalu -
Anastasya Khosasih Nongkrong di Kafe Pakai Mini Dress, Netizen: So Sensual
49 menit lalu -
Dari Ruangan Khusus Mako Brimob, Ferdy Sambo Bilang Begini
43 menit lalu -
Kisah Pasar Unik Berusia 700 Tahun Jual Calon Pengantin Pria, Dokter dan PNS Paling Banyak Dicari
17 menit lalu -
Melihat Peta Israel dari Masa ke Masa, Meluas Berlipat Ganda karena Menang Perang dan Okupasi Wilayah
16 menit lalu -
Prabowo Subianto Layak Jadi Capres, Masalahnya Ada di Pendampingnya
23 menit lalu -
Jual Beli Jabatan, Bupati Pemalang Diduga Terima Suap Hingga Rp6 M
3 menit lalu
Jelang Pemilu 2024, Mendagri Minta TNI Cegah Potensi Konflik

JAKARTA - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap jajaran TNI dapat membantu mecegah potensi konflik dan penyaluran logistik Pemilu. Hal itu mengingat TNI memiliki jaringan luas untuk menjaga keamanan dan mengendalikan potensi konflik.
Hal tersebut disampaikan Tito saat memberi ceramah pada kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD Terpusat Tahun Anggaran 2022, Kamis (23/6/2022).
Tito mengatakan, tak lama lagi tahapan pendaftaran peserta Pemilu akan berlangsung. Kondisi ini akan membuat suhu politik kian meningkat karena kandidat mulai menghimpun basis massa. Ini akan berlanjut, jika nanti Pemilu digelar dalam dua putaran karena tidak ada kandidat yang berhasil meraih suara 50 persen plus satu.
"Nah sehingga rekan-rekan sekalian memang ada beberapa problema yang perlu kita waspadai," ujar Tito dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).
Mendagri menuturkan, tak sedikit masyarakat yang masih bersifat pragmatis dan belum memahami esensi demokrasi. Sikap ini akan berpengaruh terhadap maraknya praktik politik uang yang akan mengurangi nilai demokrasi, bahkan menjadi potensi konflik.
Karena itu, mantan Kapolri itu berharap adanya pengendalian situasi. Sebab, belajar dari pemilu sebelumnya, pesta demokrasi tersebut rawan menimbulkan polarisasi, politik identitas, dan maraknya berita bohong.
"Perlu ada semacam cooling system, sistem untuk mendinginkan, perbedaan potensi konflik pasti akan ada. Yang kita cegah adalah jangan sampai potensi itu menjadi konflik kekerasan yang menghancurkan antara anak bangsa," katanya.
Pengendalian tersebut, lanjut Mendagri, salah satunya membutuhkan peran dari jajaran TNI termasuk Polri yang merupakan bagian dari perekat bangsa. Ini dilakukan salah satunya dengan memetakan daerah yang memiliki kerawanan konflik. Dengan begitu, dukungan pasukan dapat disesuaikan berdasarkan tingkat kerawanan tersebut.