-
5 Pemain Timnas Indonesia U-19 yang Bisa Dipantau Klub Eropa di Toulon Cup 2022, Nomor 1 Tarik Perhatian di SEA Games 2021
38 menit lalu -
Mbak Puan Ingatkan Semangat KAA 1955 di GPDRR 2022
53 menit lalu -
Gegara Tulisan Ini, Greysia Polii Dianggap Ingin Gantung Raket
53 menit lalu -
Eks Bupati PPU Segera Diadili di PN Tipikor Samarinda, Ini Jadwal Persidangannya
44 menit lalu -
Anwar Abbas: Singapura jangan Seperti Orang Hilang Akal karena Menolak UAS
40 menit lalu -
Usai Menikah Ketua MK dan Idayati Dapat KTP-el Baru
38 menit lalu -
Bahas IPPKH, GeoDipa Adakan Pertemuan Untuk Pemenuhan Lahan Kompensasi
55 menit lalu -
Moeldoko Punya 2 Hal Penting yang Sangat Dibutuhkan Indonesia
25 menit lalu -
Apple Optimistis Target Produksi iPhone Tercapai
21 menit lalu -
Penunjukkan Penjabat Kepala Daerah Harus Patuh Peraturan
55 menit lalu -
Aspri Hotman Paris: Baru Kerja 3 Bulan, Sudah Bangun Rumah
37 menit lalu -
Bahas Konflik Rusia - Ukraina, PP GMKI Lakukan Ini Besok
31 menit lalu
Jangan Remehkan Omicron, Menkes: Tetap Waspada dan Jangan Panik!

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa jangan anggap enteng Omicron.
"Kita tidak boleh anggap enteng Omicron. Sekali lagi, kami tidak tahu juga apakah (varian) ini bisa menimbulkan kematian. Bisa menimbulkan kematian banyak kalau rumah sakitnya penuh," papar Luhut di konferensi pers virtual, Senin (24/1/2022).
Tapi, kesiapan rumah sakit dan obat-obatan, kata Luhut, saat ini ketersediaannya lebih dari cukup. Soal obat misalnya, Indonesia saat ini sudah kantongi 2 obat Omicron yaitu dari Merk dan Pfizer.
"Jadi, persiapan kita menangani Omicron ini jauh lebih baik dibandingkan penanganan Delta yang lalu," tambahnya.
Meski tidak boleh diremehkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, masyarakat tetap tidak boleh panik. Di sisi lain, ia meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada.
"Jangan panik, tapi tetap harus waspada dan hati-hati karena penyebaran Omicron sedang tinggi saat ini," papar Menkes Budi.
Ia menambahkan, data yang dimiliki saat ini mengungkapkan bahwa kenaikan kasus memang cepat sekali dan bisa tinggi, tetapi itu bisa turun cepat dan tidak menimbulkan keparahan yang berarti.
Baca juga: Gawat! Kasus Omicron di Tanah Air Terus Naik Menjadi 1.396 Orang
"Kasusnya memang naik cepat, tapi tidak lebih tinggi dari serangan Delta. Lalu, Omicron ini juga kasusnya cepat turun dan angka keterisian rumah sakit pun rendah," ungkap Menkes Budi.