-
Keinginan Sederhana Vinicius Jr untuk Keluarga Tercinta
48 menit lalu -
China Kini Produksi Data Center GPU Pertama 7nm
42 menit lalu -
Sejumlah Mukjizat di Sepakbola, Mulai dari Epic Comeback hingga Sembuh dari Penyakit
54 menit lalu -
Selamat Tinggal Premium, Ini Jurus Menteri ESDM Perbanyak Mobil Listrik
58 menit lalu -
Bek Buangan Manchester United Masuk Bidikan Barcelona
48 menit lalu -
Wamendag Sebut Ada LSM Kampanyekan Anti Kelapa Sawit Indonesia di Swiss
48 menit lalu -
Kabar Gembira, Sri Mulyani Naikkan Anggaran Otsus Papua
31 menit lalu -
Liga Inggris: Chelsea Siap Bobol Rekening demi Terbangkan Erling Haaland
48 menit lalu -
10 Sektor Saham Merah, IHSG Anjlok 1 Persen pada 19 Januari 2021
42 menit lalu -
Infrastruktur Digital Jadi Mesin Pemulihan Usai Pandemi
38 menit lalu -
Jelang Leicester vs Chelsea, Mason Mount Tatap Laga dengan Optimistis
28 menit lalu -
Sesi II: IHSG Ditutup Melemah 67 poin di 6.321
44 menit lalu
0
Jadikan Pertanian Sebagai Sektor Unggulan di Bangli

Cabup Sedana Arta mengatakan sektor pertanian merupakan prioritas pembangunan Bangli yang wajib digarap secara serius. Ini tidak terlepas dari potensi geografis yang dimiliki dan mata pencaharian masyarakat Bangli yang sebagian besar sebagai petani.
Menurut Cabup Sedana Arta, ada beberapa catatan penting yang menjadi kendala selama ini, seperti di Kabupaten Bangli belum tersedia pasar induk hasil pertanian yang mampu menyingkat jalur distribusi antara produsen dengan konsumen. Selain itu belum berkembangnya industri pengolahan pasca panen.
Sedana Arta menilai, pertanian terbukti ampuh sebagai benteng ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Ketika sektor pariwisata yang menjadi andalan perekonomian Bali selama ini mengalami kemerosotan, justru sektor pertanian menjadi alternatif pilihan mata pencarian penduduk.
Seperti diketahui banyak warga yang mulai kembali ke kampung halamannya untuk bertahan hidup dengan bertani. Di samping juga dengan mengadopsi teknologi pertanian, banyak di antara mereka yang mengembangkan urban farming dengan sistem pertanian hidroponik yang dapat diterapkan di lahan-lahan pekarangan dan perkotaan yang sempit.
Lanjutnya, program yang dirancang, yakni pembangunan pasar induk hasil pertanian.
Untuk memajukan sektor pertanian, bahkan dirancang pasar induk di masing-masing Kecamatan sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. "Untuk peningkatan sektor pertanian yang terpenting adalah adanya keberpihakan program dari Pemerintah. Terlebih pembangunan pasar induk hasil pertanian masyarakat Bangli," ungkap Ketua DPC PDIP Bangli ini, Senin (23/11).
Dia mencontohkan pembangunan di Kintamani yang notabene lahan terbilang luas. Selain itu, pasangan calon yang diusung PDIP bersama Demokrat, Gerindra, PKPI dan Hanura ini memiliki rancangan untuk membangun tempat penampungan sementara (cold storage).
Dijelaskan, jika fasilitasi khusus ini untuk hasil-hasil pertanian yang tidak bertahan lama seperti hasil hotikultura, serta mengembangkan produk olahan pasca panen seperti produk sirup, saos, keripik dan sejenisnya. "Fasilitasi ini mampu memasok hasil-hasil pertanian pasca panen yang berlimpah sehingga kestabilan harga dapat terjaga," sebutnya.
Di sisi lain, dengan program ini dapat menjamin ketersediaan hasil pertanian pada setiap hari serta menjaga kestabilan harga nantinya. Sementara disinggung terkait investor, Cabup Sedana Arta mengatakan jika investor akan diberikan ruang selama dalam pembangunannya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Bangli. "Pastinya kami berikan ruang, selama memang memberikan manfaat untuk Bangli," tandasnya.
Politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini menyampaikan, terkait pemasaran produk hasil pertanian, pihaknya menawarkan pengembangan akses jaringan pemasaran secara online seperti media e-comerce dan marketplace. Dengan ini para petani dapat memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen dan terhindar dari permainan harga oleh para tengkulak. "Kondisi ini yang banyak dikeluhkan oleh petani selama ini. Program ini salah satu terobosan baru sebegai bentuk keseriusan kami untuk menggarap sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan Bangli," kata Cabup Sedana Arta.
Tidak hanya itu, untuk mensinergikan pengembangan pertanian dan pariwisata, Cabup Sedana Arta merancang konsep Agrotourism atau agrowisata sebagai solusi untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Bagaimana menjaga kelestarian alam, kelestarian budaya serta kesejahteraan masyarakat.
Cabup Sedana Arta menjelaskan konsep agrowisata ini menawarkan aktivitas wisata yang menjadikan aktivitas bertani sebagai atraksi wisata yang akan menarik minat wisatawan untuk mendapatkan pengalaman baru mereka. "Tentu harapannya length of stay atau lama tinggalnya serta meningkatkan spend of money atau pengeluaran wisatawan di destinasi," sambung Sedana Arta yang juga. *esa
Menurut Cabup Sedana Arta, ada beberapa catatan penting yang menjadi kendala selama ini, seperti di Kabupaten Bangli belum tersedia pasar induk hasil pertanian yang mampu menyingkat jalur distribusi antara produsen dengan konsumen. Selain itu belum berkembangnya industri pengolahan pasca panen.
Sedana Arta menilai, pertanian terbukti ampuh sebagai benteng ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Ketika sektor pariwisata yang menjadi andalan perekonomian Bali selama ini mengalami kemerosotan, justru sektor pertanian menjadi alternatif pilihan mata pencarian penduduk.
Seperti diketahui banyak warga yang mulai kembali ke kampung halamannya untuk bertahan hidup dengan bertani. Di samping juga dengan mengadopsi teknologi pertanian, banyak di antara mereka yang mengembangkan urban farming dengan sistem pertanian hidroponik yang dapat diterapkan di lahan-lahan pekarangan dan perkotaan yang sempit.
Lanjutnya, program yang dirancang, yakni pembangunan pasar induk hasil pertanian.
Untuk memajukan sektor pertanian, bahkan dirancang pasar induk di masing-masing Kecamatan sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. "Untuk peningkatan sektor pertanian yang terpenting adalah adanya keberpihakan program dari Pemerintah. Terlebih pembangunan pasar induk hasil pertanian masyarakat Bangli," ungkap Ketua DPC PDIP Bangli ini, Senin (23/11).
Dia mencontohkan pembangunan di Kintamani yang notabene lahan terbilang luas. Selain itu, pasangan calon yang diusung PDIP bersama Demokrat, Gerindra, PKPI dan Hanura ini memiliki rancangan untuk membangun tempat penampungan sementara (cold storage).
Dijelaskan, jika fasilitasi khusus ini untuk hasil-hasil pertanian yang tidak bertahan lama seperti hasil hotikultura, serta mengembangkan produk olahan pasca panen seperti produk sirup, saos, keripik dan sejenisnya. "Fasilitasi ini mampu memasok hasil-hasil pertanian pasca panen yang berlimpah sehingga kestabilan harga dapat terjaga," sebutnya.
Di sisi lain, dengan program ini dapat menjamin ketersediaan hasil pertanian pada setiap hari serta menjaga kestabilan harga nantinya. Sementara disinggung terkait investor, Cabup Sedana Arta mengatakan jika investor akan diberikan ruang selama dalam pembangunannya bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Bangli. "Pastinya kami berikan ruang, selama memang memberikan manfaat untuk Bangli," tandasnya.
Politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini menyampaikan, terkait pemasaran produk hasil pertanian, pihaknya menawarkan pengembangan akses jaringan pemasaran secara online seperti media e-comerce dan marketplace. Dengan ini para petani dapat memasarkan produknya secara langsung kepada konsumen dan terhindar dari permainan harga oleh para tengkulak. "Kondisi ini yang banyak dikeluhkan oleh petani selama ini. Program ini salah satu terobosan baru sebegai bentuk keseriusan kami untuk menggarap sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan Bangli," kata Cabup Sedana Arta.
Tidak hanya itu, untuk mensinergikan pengembangan pertanian dan pariwisata, Cabup Sedana Arta merancang konsep Agrotourism atau agrowisata sebagai solusi untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Bagaimana menjaga kelestarian alam, kelestarian budaya serta kesejahteraan masyarakat.
Cabup Sedana Arta menjelaskan konsep agrowisata ini menawarkan aktivitas wisata yang menjadikan aktivitas bertani sebagai atraksi wisata yang akan menarik minat wisatawan untuk mendapatkan pengalaman baru mereka. "Tentu harapannya length of stay atau lama tinggalnya serta meningkatkan spend of money atau pengeluaran wisatawan di destinasi," sambung Sedana Arta yang juga. *esa
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali