-
Rekor Kandang Liverpool di Liga Inggris dalam Ancaman Man United
51 menit lalu -
BUMDes Mampu Sumbang PADes Hingga 1,1 Triliun
59 menit lalu -
Airlangga MInta Kader Golkar Melek Media Sosial
48 menit lalu -
Pakar: Kapolri Baru akan Hadapi Sejumlah Tantangan Berat
53 menit lalu -
Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Perekonomian Segera Bangkit
49 menit lalu -
Tantangan Ekonomi RI 2021 Versi Bos OJK
58 menit lalu -
KPAI Sebut Sekolah di Kepulauan Terluar Lebih Tertib Terapkan Prokes
57 menit lalu -
Jurus Mendag Hadapi Tuntutan Uni Eropa soal Sengketa Nikel
38 menit lalu -
Rapat dengan PT LIB, Persebaya Desak Kepastian Kompetisi Musim Baru
52 menit lalu -
Singgung Investasi Rp611 Triliun, Jokowi: Patut Dipertahankan
32 menit lalu -
Negosiasi Kontrak Baru Tak Urungkan Niat Bintang PSV ke Inggris
41 menit lalu -
Pesan untuk CPNS di Jateng, Ganjar: Jangan Umpetan, Apalagi Minta-minta
16 menit lalu
Jadi Musuh Tak Tampak, Wamenhan Nyatakan 'Perang' Lawan Terhadap Wabah Virus Corona

Covesia.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menyatakan perang melawan wabah penyakit global (pandemi) saat ini yang bisa diibaratkan sedang melawan "musuh" tak terlihat dan telah mengubah sendi-sendi kehidupan serta cara manusia berinteraksi.
Saat berdiskusi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) melalui konferensi video membahas "Ketahanan Nasional dan pandemi Covid-19", Jumat (22/5), Wamenhan menyebut pandemi saat ini adalah ujian bagi ketahanan nir-militer sebuah negara, terutama di sektor kesehatan dan pangan.
"Pandemi Covid-19 yang tengah di hadapi sekarang menyadarkan kita semua bahwa isu di bidang pertahanan itu tak hanya masalah Alutsista, tetapi ketahanan nir-militer seperti kesehatan dan pangan adalah hal yang strategis," kata Wahyu, dilansir dari laman Antara, Sabtu (23/5/2020).
Wahyu masih teringat usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 25 Oktober 2019, ketika ditanya wartawan soal pertahanan, saat itu dia menyatakan perang di masa depan itu salah satunya melawan penyebaran virus dan penyakit.
Oleh karena itu, saat ini Kementerian Pertahanan tengah merancang beberapa langkah strategis menghadapi "musuh tak terlihat ini", dengan titik berat membangun ketahanan pangan dan kesehatan agar bangsa Indonesia siap menghadapi peristiwa serupa jika kembali terulang.
Wahyu mengungkapkan, di bidang kesehatan, pihaknya tengah melakukan transformasi di Universitas Pertahanan (Unhan) dengan mendirikan Fakultas Kedokteran Militer, Fakultas Farmasi Militer dan Fakultas Teknik Militer.
"Kami ingin mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di bidang kesehatan, terus ada laboratorium farmasi dan virologi. Semua ini agar ketahanan kesehatan menjadi mandiri di masa depan," katanya.
Selanjutnya di bidang pangan tengah dicari lahan untuk menyediakan cadangan pangan untuk kepentingan pertahanan nasional.
"Kami sedang melihat beberapa lokasi yang akan kita gunakan supaya bisa mendukung ketahanan pangan. Untuk merealisasikan ide cadangan pangan ini dibutuhkan konsistensi kebijakan karena butuh waktu lama untuk merealisasikannya," kata dia.
(ant/don)